Skip to main content

Featured Post

Profil Rahma Huda Putranto

Rahma Huda Putranto, S.Pd., M.Pd.  adalah Duta Baca Kabupaten Magelang yang   lahir di Magelang, pada tahun 1992, lulus dengan predikat cumlaude dari Jurusan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang tahun 2014. Pernah menempuh Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Selain itu, gelar magister bidang pendidikannya juga diperoleh melalui Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Penulis pernah bekerja sebagai guru di SD Muhammadiyah Borobudur. Kemudian mendapat penempatan di SDN Giripurno 2 Kecamatan Borobudur sebagai Pegawai Negeri Sipil. Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2018 mendapat tugas baru di SD Negeri Borobudur 1. Alamat tempat tinggal penulis berada di dusun Jayan RT 02 RW 01, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, penulis dapat dihubungi melalui email r_huda_p@yahoo.co.id. Penulis pernah mengikuti program Latihan Mengajar di Uni

Ketika Engkau Sakit

Pelajaran berharga hari ini adalah tentang bagaimana menentukan prioritas. Pekerjaan kadang membuat terlena siapa saja. Sampai-sampai lupa pada skala prioritas terutama tanggung jawab pada keluarga.

Siang tadi, Reza anak kelas 6 tergesa-gesa mencariku. "Paak Hudaa, ada ibu-ibu mencari Pak Huda. Sekarang menunggu di pintu gerbang sekolah," teriak anak kesayangan ibu wali kelasnya ini membelah keheningan ruang guru.

Aku bergegas menuju gerbang. Ternyata benar dugaanku. Ibuku menunggu disana.

Ia menceritakan bagaimana keadaan Rafi saat ini. Ibuku dengan tegas memintaku untuk membawa anak pertamaku ke dokter. Katanya kondisi sudah gawat. Cirinya ia tidak mau lepas dari gendongan dan panas tinggi.

Kondisi ini membuatku bimbang. Di sisi hatiku yang lain, ada bisikan "nanti sore saja, bawa Rafi ke Pak Dokter." Bisikan ini berlanjut dengan rasionalisasi agenda yang telah direncanakan siang ini.

Saya siang ini berjanji untuk mengajari siswa membuat karya ilmiah dan mengetik ayat Al-Quran dengan software khusus. Akhirnya janji dengan siswa batal. Aku lebih memilih membawa Rafi ke dokter saat itu juga.

Keputusan ini dengan mempertimbangkan beberapa hal:
1. Anak kita yang nantinya akan kita andalkan di hari tua nanti.
2. Sayang Tuhan tergantung sayang kita ke anak (coba renungkan doa Rabbighfirli wa li wa ....)
3. Masih ada banyak waktu untuk pekerjaan

Saya yakin keputusan ini tepat. Karena memang keluarga merupakan prioritas utama. Apalagi ketika ada anggota keluarga yang benar-benar membutuhkan kehadiran kita.

Comments

Baca Juga