Featured Post
- Get link
- Other Apps
Balada Tukang Sunat (Puisi)
Entah kenapa profesi ini menggiurkan
Padahal hanya memotong bagian kecil di depan
Ternyata kecil jadi banyak kalau dikumpulkan
Alkisah tukang sunat yang lihai
Sebelum memotong pasti dibelai
Sampai nurut dan terkulai
Ritual dengan seribu bumbu
Rapalan mantra melaju
Merdu nyanyian datang menyerbu
Sambil tersenyum
Berbicara bijaksana
mencampur nama Tuhan sebagai bumbu
Orang disunatnya tanpa menjerit
Walau keadannya terhimpit
Di pojok ruang yang sempit
Tukang sunat berwajah pribumi
Penerus era kompeni
Tak peduli apa kata orang yang penting diri sendiri
Tukang sunat punya teman
Temannya juga tukang sunat
Punya hobi yang sama
Yaitu nyunat
Tapi apa mereka saling menyunat?
Kalau tukang sunat saling menyunat
Bisa habis yang disunat
Para tukang sunat bersatu
Dibagilah para tukang sunat itu
Dari membuka cabang sampai ganti baju
Dibukalah cabang sunat
Sembari ganti baju tetap menyayat
Jelas bersatu 'tuk membabat
Ya karena wataknya satu
yang dipikir hanya itu
Selalu nyunat tanpa rasa malu
Satu pintaku
Jangan kau sunat puisiku
Biar dianggap tahu malu
- Get link
- Other Apps
Comments
Post a Comment