Skip to main content

Featured Post

Profil Rahma Huda Putranto

Rahma Huda Putranto, S.Pd., M.Pd.  adalah Duta Baca Kabupaten Magelang yang   lahir di Magelang, pada tahun 1992, lulus dengan predikat cumlaude dari Jurusan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang tahun 2014. Pernah menempuh Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Selain itu, gelar magister bidang pendidikannya juga diperoleh melalui Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Penulis pernah bekerja sebagai guru di SD Muhammadiyah Borobudur. Kemudian mendapat penempatan di SDN Giripurno 2 Kecamatan Borobudur sebagai Pegawai Negeri Sipil. Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2018 mendapat tugas baru di SD Negeri Borobudur 1. Alamat tempat tinggal penulis berada di dusun Jayan RT 02 RW 01, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, penulis dapat dihubungi melalui email r_huda_p@yahoo.co.id. Penulis pernah mengikuti program Latihan Mengajar di Uni

Habitica: Game Pencipta Kebiasaan Positif

Saya menginstall aplikasi baru. Namanya Habitica. Saya mengetahui aplikasi ini dari tayangan DW Documentary. Tayangan yang diupload oleh penyedia layanan informasi yang bermarkas di Jerman ini cukup menarik. Para ahli yang muncul dalam tayangan tersebut mencoba untuk menjelaskan gim dan dampaknya bagi kehidupan manusia.

Konon kehidupan manusia sejak zaman purba didominasi dengan bermain. Awalnya mereka bermain dengan perlengkapan seadanya hingga bermain peran. Misalnya, mereka memainkan pola gerakkan seperti sedang berburu Mammoth (Gajah Purba).

Peradaban berkembang. Muncul permainan berbasis papan. Istilah asingnya adalah permainan “board game”. Ada berbagai macam board game. Monopoly dan catur merupakan permainan jenis Board Game yang cukup populer.

Monopoly dikatakan sebagai permainan yang berdampak langsung pada kapitalisme. Sebab, konsep permainan ini mirip dengan strategi yang dilakukan oleh para pemegang modal. Sedangkan catur identik dengan permainan perang.

Zaman semakin maju. Permainan baru ditemukan lagi oleh manusia. Namanya permainan video game. Kemudian gim berbasis komputer. Hingga sekarang yang paling digandrungi adalah permainan gim online.

Permainan apapun bentuknya seringkali membuat manusia kecanduan. Manusia lupa bahwa mereka hidup di dunia nyata. Bukan hidup di dunia permainan. Ahli yang berada di tayangan DW Documentary menjelaskan kalau manusia sering terlena bermain permainan. Sebabnya karena manusia mendapatkan kepuasan berupa kemenangan. Dimana rasa menang ini seringkali tidak ditemukan di dunia nyata.

Permainan gim online sering mengakibatkan manusia lupa waktu. Bahkan lupa terhadap dirinya sendiri. Hasilnya, tanggung jawabnya di dunia nyata tidak terlaksana. Lupa makan. Enggan menata lingkungan. Sampai tidak bersedia untuk mandi atau menata diri.

Sampai disini kita menemukan kenyataan bahwa game dapat memotivasi untuk melakukan sesuatu. Walau kenyataannya ia hanya termotivasi untuk memainkan game tersebut. Lantas terlihat jelas juga bahwa game dapat mempengaruhi keadaan di dunia nyata. Para ahli pun bertanya, apakah mungkin sesuatu yang terjadi di dunia nyata dapat mempengaruhi gim?

Jawabannya mungkin, yaitu menggunakan aplikasi yang bernama Habitica ini. Apa yang kita lakukan di dunia nyata berdampak pada “avatar” yang ada dalam aplikasi tersebut. Semakin banyak kegiatan yang kita lakukan, semakin banyak poin yang diperoleh.

Poin ini yang kemudian dapat “ditukarkan” dengan berbagai benda digital yang dapat dikenakan pada avatar. Artinya, semakin banyak poin yang diperoleh, tentu semakin banyak aksesoris yang dapat dimiliki oleh avatar tersebut.

Seperti namanya, Habitica mencoba untuk mendukung terciptanya kebiasaan baru. Jadi, aplikasi ini benar-benar mencoba untuk “membalikkan” keluhan yang sering munvul terhadap game. Game dapat menjadi pendukung utama dalam menciptakan aktivitas alias kebiasaan yang baik. Untuk detailnya, InsyaAllah akan saya tuliskan di postingan selanjutnya!

Comments

Baca Juga