Featured Post
- Get link
- Other Apps
Kebahagian Choose, Kebahagiaan Berdasarkan Pilihan
Dr. Timothy J. Sharp adalah pendiri dan chief happines officer di The Happines Institute. The Happines Institute adalah satu-satunya organisasi di Australia yang fokus pada peningkatan kebahagiaan individu, pasangan, keluarga dan organisasi. Dr. Timothy juga telah menerbitkan beberapa buku. Penulis berkesempatan membaca salah satu bukunya yang berjudul Happines is Now.
Buku ini menjelaskan bahwa penyebab kebahagiaan setiap orang berbeda. Karena manusia memiliki keunikannya masing-masing. Namun kebahagiaan lebih sering ditentukan oleh pilihan (choose) yang diambil oleh orang tersebut di masa lalu.
Seseorang disarankan untuk melakukan proses penalaran sebelum menentukan sebuah pilihan. Hal ini dilatih dengan cara menata argumentasi mengapa sebuah pilihan harus diambil. Sehingga seseorang tidak serta merta memilih sesuatu tanpa alasan yang jelas.
Dr. Timothy berpandangan bahwa kebahagiaan juga ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor ini juga berbeda di tiap orangnya. Namun ada beberapa faktor dominan yang menjadi pemicu kebahagiaan seseorang. Faktor tersebut diakronimkan dari kata CHOOSE, yaitu.
C clarity (kejelasan)
H Healthy Living (Hidup sehat)
O Optimism (optimis)
O Others (orang-orang lain)
S Strenghts (Kekuatan-kekuatan)
E Enjoy the moment (Menikmati apa yang dihadapi)
1. Clarity (Kejelasan)
Banyak orang pandai mndeskripsikan keadaannya saat merasa sedih atau kecewa. Ia bisa menceritakan kesedihannya secara detail dan berulang-ulang ke setiap orang yang ditemuinya. Sebaliknya, ketika mereka diberi pertanyaan apa itu bahagia, mereka akan susah menjawabnya. Hal ini disebabkan karena mereka tidak memiliki deskripsi kebahagiaan yang jelas.
Melihat orang punya mobil baru, kemudian merasa "wah kalau saya punya mobil baru pasti bahagia". Namun suatu ketika sudah punya mobil baru hasilnya juga tidak begitu bahagia. Melihat orang punya rumah baru ia juga merasa kalau dirinya akan bahagia kalau punya rumah baru. Ketidakjelasan tolok ukur kebahagiaan bagi diri sendiri menyebabkan diri ini terombang-ambing pada keadaan. Oleh karenanya dibutuhkan deskripsi kebahagiaan yang sedetail-detailnya dan sejelas-jelasnya (clarity) menurut versi kita sendiri.
Kejelasan ini dideskripsikan dalam bentuk tujuan. Tujuan detail mengandung unsur SMART (S, Measureable, ). Namun tujuan ini sewaktu waktu dapat berubah sesuai dengan kondisi dan situasi. Jangan terpaku pada satu tujuan dan tidak mau mengubahnya. Padahal potensi kita mewujudkan tujuan tersebut sudah tidak tersedia lagi.
2. Healthy Living
Kebahagiaan hanya bisa dinikmati secara optimal oleh orang-orang yang sehat. Bayangkan ketika usia muda kita senang sekali melahap makanan atau minuman manis. Makan dan minuman manis ini menjadi salah satu kebahagiaan kita. Namun kini di usia tua divonis mengidap deabetes melitus. Tentu gangguan kesehatan seperti sakit DM ini mengganggu kebahagiaan orang tersebut karena harus berpuasa dari makan dan minum manis.
Orang yang memiliki gaya hidup sehat juga memiliki peluang untuk menikmati kebahagiaan lebih lama. Dengan melanjutkan contoh kasus di atas, bila orang tersebut di masa mudanya menerapkan gaya hidup sehat. Dengan arti tetap menikmati kebahagiaannya dalam makan dan minum yang manis secara terukur tentu di masa tuanya akan terhindar dari penyakit DM. Sehingga di masa tuanya ia tetap bisa menikmati kebahagiannya dalam makan dan minum yang manis.
3. Optimism
Orang yang bahagia pasti terbiasa dengan sikap optimis. Orang yang bahagia sering diiringi dengan sikap optimis. Optimis adalah suatu sikap atau pandangan positif terhadap apa yang telah atau akan terjadi.
Seseorang yang bahagia selalu berprasangka baik. Tidak pernah mengkhawatirkan hal-hal yang belum terjadi. Selain itu tidak pernah berfikir buruk terhadap apa yang telah terjadi pada dirinya. Sehingga dia kan slalu mengambil sisi positif dari apa yang telah terjadi di masa lalu. Dan tidak terjebak pada kekecewaan atas kegagalan di masa lalu.
Singkatnya, orang yang optimis berlawanan dengan orang yang stres karena mengkhawatirkan masa depan dan orang yang depresi karena kecewa pada masa lalu. Optimis adalah keterampilan yang tidak sembarang orang miliki. Namun setiap orang bisa memilikinya dengan melatih sikap optimis ini setiap saat.
3. Others
Others diartikan sebagai orang-orang lain. Orang lain menjadi faktor penting dalam mengembangkan kebahagiaan. Orang yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain memiliki peluang bahagia yang lebih tinggi. Tentu tidak sama dengan orang yang kehadirannya mengganggu orang lain.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa orang yang berkecimpung di dunia keagamaan memiliki taraf kebahagiaan yang lebih tinggi daripada yang tidak. Hal ini disinyalir karena melalui forum keagamaan sering berinteraksi dengan orang lain. Interaksi tersebut terjadi dengan jamaah lain. Akibatnya mereka memiliki perasaan yang lebih bahagia.
Penelitian juga mengungkapkan bahwa orang yang unggul di aspek keagaaman lebih bahagia karena terlibat pada kegiatan sosial. Ini menjadi bukti bahwa kebahagian dapat berasaal dari kebermanfaatan diri kepada sesama. Faktor others inilah yang menguatkan bahwa pencapaian kebahagiaan membutuhkan peran serta orang lain.
4. Strenghts
Banyak buku psikologi memberikan saran kepada para pembacanya untuk fokus memperbaiki kekurangan-kekurangan diri. Anggapan ahli psikologi terkini mengungkapkan bahwa fokus pada kekurangan diri seringkali membuat diri ini tidak bahagia. Ingatan akan kekurangan diri ini hanya menghadirkan kelemahan-kelemahan yang bisa mengecilkan hati.
Dunia psikologi kini sedang mengembangkan psikologi positif. Psikologi positif fokus pada keunggulan diri. Keunggulan-keunggulan diri ini dikembangkan untuk dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan diri menuju kualitas hidup yang lebih baik.
Psikologi positif memperlakukan seseorang pada letak keunggulannya. Sehingga seseorang mengoptimalkan keunggulan sembari memperbaiki kekurangan-kekurangan diri. Perbaikan kekurangan diri tetap dilakukan tetapi fokus pada kelebihan diri. Misalnya seseorang lebih pandai menyanyi daripada menari. Maka keahlian yang dikembangkan adalah kemampuannya dalan bernyanyi sambil memperbaiki kemampuannya menari.
Keduanya tetap dikembangkan, namun porsi pengembangannya lebih banyak pada pengembangan kemampuan bernyanyi daripada menari. hari misalnya saja kemudian meluangkan waktu 5 jam untuk berlatih bernyanyi dan 1 jam untuk berlatih menari hal ini dilakukan untuk memaksimalkan atau mengoptimalkan kelebihan diri dan tidak meninggalkan atau membiarkan kekurangan diri
5. Enjoy the Moment
Banyak orang yang terjebak pada masa lalu dan ada juga yang terjebak pada kekhawatiran masa depan. Biasanya orang-orang yang mengalami depresi disebabkan tidak bisa melupakan masa lalu. Memang ada juga orang-orang yang terlalu khawatir kemudian berakhir stres karena terlalu mengkhawatirkan masa depan.
Padahal manusia tidak bisa kembali ke masa lalu ataupun melihat masa depan. Kebahagiaan juga akan menjauh ketika terlalu khawatir dan depresi. Oleh karena itu, yang dapat kita lakukan adalah bertindak di masa kini. Masa kini digunakan untuk menentukan masa depan dengan mempertimbangkan pelajaran dari masa lalu. Maka dapat disimpulkan bahwa masa kini adalah hadiah dari Tuhan untuk seluruh makhluknya.
Penulis menyebut gagasan Dr. Timothy ini sebagai strategi pencapaian kebahagiaan model Choose. Choose disini diartikan sebagai pilihan dan kepanjangan dari akronim yang telah diuraikan di atas. Sehingga kebahagiaan itu ditentukan oleh pilihan diri sendiri atas pertimbangan pada aspek clarity, healht living, optimism, others, strenghts, dan enjoy the moment.
Borobudur, 27 April 2018
- Get link
- Other Apps
Comments
Post a Comment