Featured Post
- Get link
- X
- Other Apps
Menjadi Bermakna
Dalam beberapa bulan terakhir ini, saya mengajarkan tentang prinsip pembelajaran mendalam. Prinsipnya ada tiga. Pertama, berkesadaran. Kedua, bermakna. Ketiga, menggembirakan.
Perbedaan yang paling mencolok dari bermakna ada pada niat/tujuan. Aktivitas yang bermakna sangat ditentukan dengan ada atau tidaknya tujuan. Bila tidak ada niat/tujuan, tindakan itu terasa hampa. Semua berlalu seolah hanya menjadi rutinitas hampa.
Misalnya ketika kita berangkat kerja. Jika hanya sekedar "berangkat" saja, tentu aktivitas pekerjaan kita akan terasa membosankan. Pekerjaan hanya sekedar untuk memperoleh penghasilan. Berangkat, kerja secukupnya, lalu memperoleh bayaran.
Padahal, ada pilihan niat lain yang lebih baik. Misalnya, bekerja karena ingin mensyukuri nikmat sehat yang diberikan Tuhan. Tentu niatan ini akan memunculkan "rasa" yang berbeda. Kerja kita akan lebih semangat. Dan tentu memiliki daya resiliensi yang lebih tinggi.
Maka, niat atau tujuan perlu selalu ditanyakan. Bahkan sebelum berpikir dan bertindak. Tanyakan terus-menerus. Niatan atau tujuan bisa berubah. Tergantung tindakan apa yang akan kita lakukan. Ini tidak masalah. Tapi, selalu berikan niatan utama: kita bertindak untuk mendapatkan Ridho dari Allah SWT.
Angkringan perempatan koramil Borobudur, 14 Oktober 2025
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment