Featured Post
- Get link
- X
- Other Apps
Pressure Diri
Terakhir posting blog pada tanggal 3 November 2025. Saya memulai menulis kembali hari ini. Bertepatan pada Selasa, 11 Oktober 2025. Saya memang memiliki kesibukan yang lumayan banyak di hari-hari kemarin.
Saya juga berpikir kalau waktu 24 jam per hari itu kurang. Saya harus merespon whatsapp yang jumlah pesannya ribuan. Perlu juga menanggapi situasi di dunia nyata. Semua ini menguras energi dan pikiran.
Namun, saya baru menyadari kalau ungkapan kurang dari 24 jam itu salah. Yang salah bukan waktunya. Tapi kesalahan itu ada pada diri saya sendiri. Saya tidak bisa memanage waktu.
Padahal saya bisa melakukan banyak strategi untuk mendukung penggunaan waktu. Saya bisa menggunakan teknologi informasi untuk mengolah tugas yang sifatnya repetisi. Tugas yang lain juga dapat didelegasikan. Ungkapan di paragraf ini sepertinya kurang ideal.
Lantas saya mencari jawaban kepada salah satu tokoh. Namanya sangat mahsyur, yaitu Bapak DR. Fahruddin Faiz, S,Ag., M.Ag. Ada banyak nasihat yang bisa saya bagikan. Semoga saya bisa menuliskannya secara berseri di blog ini.
Namun, sebelum sampai ke nasihat, saya ingin berbagi tentang bagaimana mandirinya seorang pak Faiz. Pak Faiz sudah memiliki jadwal mengajar/menjadi pemateri yang sudah penuh hingga Bulan April 2026. Uniknya, beliau tidak memiliki asisten.
Alih-alih seperti Hotman Paris yang memiliki ribuan asisten pribadi/aspri, Pak Faiz memilih melakukannya sendiri. Beliau melakukan penjadwalan seorang diri. Dan semuanya teratasi.
Lantas apa kuncinya? Kuncinya, "Paksa diri mu sendiri!"
Jadi, pak Faiz melakukan semuanya sendiri dengan dipaksa sejak awal. Menurut beliau, pemaksanaan diperlukan. Sebab, manusia cenderung memilih zona nyaman. Inilah tantangan terbesarnya, yaitu:
"Mem-Pressure" diri sendiri!
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment