Featured Post
- Get link
- Other Apps
Memahami Cara Kerja Buzzer dari Shalat Tarawih Berjamaah
Saya sebelum mengalami kejadian malam ini, belum terlalu paham bagaimana cara kerja "buzzer". Yang saya tahu, buzzer merupakan orang yang kerjanya menimbulkan kebisingan. Kebisingan ini diciptakan untuk menimbulkan "gangguan". Bentuknya dapat berupa penggiringan opini publik.
Ada satu hal lagi yang saya ketahui tentang buzzer. Jumlah mereka sedikit. Buzzer jumlahnya tidak akan lebih banyak dari orang yang hendak dipengaruhi. Buktinya saat perseteruan cebong-kampret dulu. Jumlah orang yang mendengungkan istilah itu tidak ada 10 persen dari penduduk Indonesia. Akan tetapi, dampaknya dirasakan sampai orang se-Indonesia raya.
Saya malam ini mendapatkan pelajaran kongkrit tentang buzzer dan segala efeknya ini. Pelajaran ini saya peroleh bukan dari peristiwa politik. Saya mendapatkannya saat mengikuti shalat tarawih secara berjamaah.
Shalat tarawih yang saya ikuti ini memiliki jamaah yang cukup banyak. Saya rasa jumlahnya menembus angka seratus. Maklum, awal Ramadhan.
Diantara seratusan jamaah ini, ada dua anak kecil yang ikut sholat. Mereka berada di serambi Masjid. Tak terlihat ada orang tua dari kedua bocah ini. Mereka berasal tidak dari satu keluarga. Anak seusia SD ini menjalin pertemanan karena rumahnya berdekatan.
Kedua bocah ini, seperti yang anda duga, ramainya minta ampun. Mereka seringkali berteriak. Sesekali terdengar juga suara "bag-big-bug". Keduanya saling memukul. Lari saling mengejar juga terjadi.
Dari beberapa aktivitas yang mereka lakukan, ada satu yang benar-benar menimbulkan potensi gangguan terbesar. Terutama saat mereka berteriak sambil mengobrol. Obrolan anak-anak kecil ini membuat suara imam terdengar samar-samar.
Otomatis, seratusan jamaah di masjid merasa terganggu. Suara kedua bocah mengalahkan ratusan jamaah. Luar biasa memang. Tidak ada satu pun jamaah yang mengingatkan mereka. Saya menduga, kebanyakan jamaah tidak mau ribut dengan dua anak ini. Utamanya dengan kedua orang tua mereka.
Kejadian ini benar-benar seperti buzzer vs masyarakat umum. Masyarakat umum yang menginginkan kedamaian diganggu oleh suara bising buzzer. Jarang ada masyarakat yang mau mengingatkan para buzzer. Mereka tidak mau berurusan dengan pihak-pihak yang menyewa buzzer. Terkadang memang mending diam daripada menambah kebisingan di tengah harapan keheningan.
- Get link
- Other Apps
Comments
Post a Comment