Skip to main content

Featured Post

Profil Rahma Huda Putranto

Rahma Huda Putranto, S.Pd., M.Pd.  adalah Duta Baca Kabupaten Magelang yang   lahir di Magelang, pada tahun 1992, lulus dengan predikat cumlaude dari Jurusan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang tahun 2014. Pernah menempuh Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Selain itu, gelar magister bidang pendidikannya juga diperoleh melalui Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Penulis pernah bekerja sebagai guru di SD Muhammadiyah Borobudur. Kemudian mendapat penempatan di SDN Giripurno 2 Kecamatan Borobudur sebagai Pegawai Negeri Sipil. Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2018 mendapat tugas baru di SD Negeri Borobudur 1. Alamat tempat tinggal penulis berada di dusun Jayan RT 02 RW 01, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, penulis dapat dihubungi melalui email r_huda_p@yahoo.co.id. Penulis pernah mengikuti program Latihan Mengajar di Uni

Setengah Kopling dan Cara Mencegah Kampas Kopling Terbakar

Pemakaian yang keliru menyebabkan kampas kopling lekas habis bahkan terbakar. Kampas kopling bisa terbakar ketika terlalu lama mengkopling sambil menekan pijakan gas. Orang sering menyebutnya "setengah kopling."

Metode "setengah kopling" menjadi andalan ketika jalanan macet atau berada di jalan menanjak yang cukup ramai. "Setengah kopling" membuat mobil tidak mundur ketika berada di tanjakan. Selain itu membuat mobil bertenaga dan mudah diatur kecepatannya.

"Setengah kopling" bila dilakukan terlalu lama mengakibatkan kampas kopling terbakar. Penulis memiliki pengalaman kampas kopling terbakar ketika melakukan "setengah kopling" sekitar 10 menit. Kondisi terbakarnya kampas kopling bisa lebih cepat terjadi ketika "setengah kopling" memakai gigi persneling besar.

Butuh biaya besar untuk mengganti kampas kopling. Apalagi kalau komponen "matahari"nya mengalami kerusakan. Untuk mencegah terbakarnya kampas kopling, ada tiga cara yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Tidak "setengah kopling" Terlalu Lama
Banyak montir dan sopir berpengalaman mengatakan bahwa terbakarnya kampas kopling lebih disebabkan pada kesalahan pemakaian. Kesalahan pemakaian sering terjadi pada sopir pemula yang tidak mengetahui cara kerja mesin. "Setengah kopling" hanya digunakan dalam waktu yang relatif singkat dan mendesak. Ya perkiraan waktu maksimal berkisar antara 2-3 menit.

2. Mengaktifkan Fungsi Hand Rem
Lantas apa yang harus dilakukan ketika setengah kopling tidak dapat dilakukan. Padahal situasi sangat macet dan berada di tanjakan. Caranya adalah dengan menggunakan hand rem atau rem tangan. Rem tangan digunakan agar mobil tidak mundur. Rem tangan juga digunakan untuk mengurangi penggunaan kopling terlalu lama. Jadi, sopir tak perlu ragu bila menggunakan hand rem ini. Karena hand rem tidak hanya digunakan ketika parkir.
3. Mengatur Jarak Dengan Kendaraan yang Ada di Depannya
Pengaturan jarak dengan kendaraan di depannya digunakan dengan pertimbangan menciptakan situasi yang lebih leluasa untuk "angkatan." Angkatan adalah sebuah kondisi ketika mobil memulai bergerak dari posisi diam. Kalau jarak dengan kendaraan di depan terlampau dekat, maka potensi penggunaan "setengah kopling" semakin besar.

4. Peka Bila ada Bau Menyengat
Bau menyengat menjadi salah satu indikator ketika kampas kopling terbakar. Bila bau kopling sudah menyengat, silahkan menepi ke tempat yang lebih aman. Matikan mesin sejenak. Setelah itu nyalakan kembali. Bila pijakan gas terasa selip, berarti kampas kopling benar-benar sudah terbakar. Artinya kampas kopling harus diganti. Selip adalah suatu kondisi dimana gas ditekan dengan keras namun mobil tidak beranjak/ bergerak. Mobil hanya meraung-raung saja.

Ulasan ini berisikan pesan agar kita senantiasa memperhatikan kondisi mobil ketika berkendara. Terutama dalam menggunakan kopling, gas, hand rem, dan fungsi lainnya. Penggunaan yang keliru berakibat pada kerugian biaya dan waktu untuk perbaikan. Keep safety driving ya, guys!  

Comments

Baca Juga