Skip to main content

Featured Post

Profil Rahma Huda Putranto

Rahma Huda Putranto, S.Pd., M.Pd.  adalah Duta Baca Kabupaten Magelang yang   lahir di Magelang, pada tahun 1992, lulus dengan predikat cumlaude dari Jurusan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang tahun 2014. Pernah menempuh Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Selain itu, gelar magister bidang pendidikannya juga diperoleh melalui Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Penulis pernah bekerja sebagai guru di SD Muhammadiyah Borobudur. Kemudian mendapat penempatan di SDN Giripurno 2 Kecamatan Borobudur sebagai Pegawai Negeri Sipil. Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2018 mendapat tugas baru di SD Negeri Borobudur 1. Alamat tempat tinggal penulis berada di dusun Jayan RT 02 RW 01, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, penulis dapat dihubungi melalui email r_huda_p@yahoo.co.id. Penulis pernah mengikuti program Latihan Mengaj...

Sang Merah Putih yang Islami


Menurut  id.wikipedia.com, Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang secara singkat disebut Bendera Negara, adalah Sang Merah Putih. Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama.
Dewasa ini banyak kalangan yang memaknai Bendera Negara Sang Merah Putih dengan warna merah yang diartikan berani dan warna putih berarti suci saja. Akan tetapi ada penemuan dari ahli sejarah tentang asal-usul penggunaan warna merah dan putih pada Bendera Negara. Penemuan tersebut menunjukkan bahwa Bendera Negara Sang Merah Putih mendapat pengaruh Islam. Merah dan putih digunakan karena warna tersebut merupakan simbolisasi darah ibu dan warna bendera Rasulullah SAW. Berikut kutipan dari buku berjudul Api Sejarah karya Ahmad Mansur Suryanegara.
Pada proses kehamilan, janin mengalami berbagai macam fase. Salah satunya adalah fase janin selama pra-milad – sebelum lahir, janin mengonsumsi darah ibu yang berwarna merah selama 9 bulan 10 hari atau 280 hari. Sejak dalam ovum atau sel telur ibu, dalam waktu 14 hari. Ditambah dengan waktu setelah pindah dalam rahim 266 hari. Seluruh waktunya 14 + 266 hari adalah 280 hari. Menurut hadist dijelaskan setiap 40 hari, janin dalam rahim mengalami perubahan bentuk. Dengan demikian, selama dalam kehamilan, janin mengalami perubahan 7 kali.
Setelah lahir (pasca milad), bayi masih mengonsumsi darah ibu yang disebut Air Susu Ibu (ASI) yang berwarna putih selama 20 bulan 20 hari. Total waktu yang diperlukan bayi untuk memperoleh bantuan darah ibu pra-milad 9 bulan 10 hari, plus pasca-milad 20 bulan 20 hari adalah 30 bulan atau Tsalatsuna syahra (QS 46:15). Pemberian ASI dapat digenapkan 24 bulan (QS 2:233). Proses kehamilan dan kelahiran yang menuntut pengorbanan darah ibu yang demikian ini, Al-Quran menilai sebagai perjuangan ibu yang sangat berat (QS 31:14 dan 46:15). Mungkin inilah sebabnya mengapa para pencipta lagu nasional di Indonesia banyak menggunakan kata Ibu sebagai kata ganti bangsa Indonesia. Misalnya dalam lagu Indonesia Raya dan Kulihat Ibu Pertiwi.
Selanjutnya dijelaskan lebih lanjut oleh Ahmad Mansur Suryanegara bahwa Bendera Rasulullah berwarna merah dan putih. Memberikan pengertian sebagai lambang kemanusiaan yang kehadirannya di muka bumi adalah karena takdir Allah. Pernyataan Rasulullah SAW tentang Merah Putih ini , diangkat oleh Imam Muslim dalam Kitan Al Fitan, Jilid X, halaman 340: Innallaha zawaliyal ardha – Allah menunjukkan kepadaku bumi. Masyaariqa haa wa magharib- aku ditunjukkan pula timur dan baratnya. Wa a’thanil kazaini – Allah menganugerahkan kepadaku warna yang indah. Al ahmar wal abyadh- Merah Putih. Dari dasar inilah para ulama Indonesia sejak Abad ke-7M mengembangkan Bendera Merah Putih menjadi bendera umat Islam sebagai mayoritas bangsa Indonesia. Juga dibudayakan sebagai lambang penyambutan kelahiran bayi dan tahun baru Islam dengan bubur merah putih.
Sehinggga kita sebagai umat Islam hendaknya bangga terhadap Bendera Negara Sang Merah Putih. Karena hal ini merupakan salah satu bukti bahwa Ulama Indonesia telah memasukkan nilai-nilai Islam di kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga melalui tulisan ini dapat menambah rasa nasionalisme umat. Dirgahayu Indonesia yang ke-67, Indonesia Jaya!

Comments

Baca Juga