Menurut id.wikipedia.com, Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang
secara singkat disebut Bendera Negara, adalah Sang Merah Putih. Bendera Negara
Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3
(dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah
berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama.
Dewasa ini banyak kalangan yang memaknai Bendera Negara Sang Merah Putih dengan
warna merah yang diartikan berani dan warna putih berarti suci saja. Akan
tetapi ada penemuan dari ahli sejarah tentang asal-usul penggunaan warna merah
dan putih pada Bendera Negara. Penemuan tersebut menunjukkan bahwa Bendera
Negara Sang Merah Putih mendapat pengaruh Islam. Merah dan putih digunakan
karena warna tersebut merupakan simbolisasi darah ibu dan warna bendera
Rasulullah SAW. Berikut kutipan dari buku berjudul Api Sejarah karya Ahmad
Mansur Suryanegara.
Pada proses kehamilan, janin mengalami berbagai macam fase. Salah satunya
adalah fase janin selama pra-milad –
sebelum lahir, janin mengonsumsi darah ibu yang berwarna merah selama 9 bulan
10 hari atau 280 hari. Sejak dalam ovum atau
sel telur ibu, dalam waktu 14 hari. Ditambah dengan waktu setelah pindah dalam
rahim 266 hari. Seluruh waktunya 14 + 266 hari adalah 280 hari. Menurut hadist dijelaskan
setiap 40 hari, janin dalam rahim mengalami perubahan bentuk. Dengan demikian,
selama dalam kehamilan, janin mengalami perubahan 7 kali.
Setelah lahir (pasca milad),
bayi masih mengonsumsi darah ibu yang disebut Air Susu Ibu (ASI) yang berwarna
putih selama 20 bulan 20 hari. Total waktu yang diperlukan bayi untuk
memperoleh bantuan darah ibu pra-milad
9 bulan 10 hari, plus pasca-milad 20
bulan 20 hari adalah 30 bulan atau Tsalatsuna
syahra (QS 46:15). Pemberian ASI dapat digenapkan 24 bulan (QS 2:233).
Proses kehamilan dan kelahiran yang menuntut pengorbanan darah ibu yang
demikian ini, Al-Quran menilai sebagai perjuangan ibu yang sangat berat (QS
31:14 dan 46:15). Mungkin inilah sebabnya mengapa para pencipta lagu nasional
di Indonesia banyak menggunakan kata Ibu sebagai kata ganti bangsa Indonesia.
Misalnya dalam lagu Indonesia Raya dan Kulihat Ibu Pertiwi.
Selanjutnya dijelaskan lebih lanjut oleh Ahmad Mansur Suryanegara bahwa
Bendera Rasulullah berwarna merah dan putih. Memberikan pengertian sebagai
lambang kemanusiaan yang kehadirannya di muka bumi adalah karena takdir Allah.
Pernyataan Rasulullah SAW tentang Merah Putih ini , diangkat oleh Imam Muslim
dalam Kitan Al Fitan, Jilid X,
halaman 340: Innallaha zawaliyal ardha – Allah
menunjukkan kepadaku bumi. Masyaariqa haa
wa magharib- aku ditunjukkan pula timur dan baratnya. Wa a’thanil kazaini – Allah menganugerahkan kepadaku warna yang
indah. Al ahmar wal abyadh- Merah
Putih. Dari dasar inilah para ulama Indonesia sejak Abad ke-7M mengembangkan
Bendera Merah Putih menjadi bendera umat Islam sebagai mayoritas bangsa
Indonesia. Juga dibudayakan sebagai lambang penyambutan kelahiran bayi dan
tahun baru Islam dengan bubur merah putih.
Sehinggga kita sebagai umat Islam hendaknya bangga terhadap Bendera
Negara Sang Merah Putih. Karena hal ini merupakan salah satu bukti bahwa Ulama
Indonesia telah memasukkan nilai-nilai Islam di kehidupan berbangsa dan
bernegara. Semoga melalui tulisan ini dapat menambah rasa nasionalisme umat.
Dirgahayu Indonesia yang ke-67, Indonesia Jaya!
Comments
Post a Comment