Skip to main content

Featured Post

Profil Rahma Huda Putranto

Rahma Huda Putranto, S.Pd., M.Pd.  adalah Duta Baca Kabupaten Magelang yang   lahir di Magelang, pada tahun 1992, lulus dengan predikat cumlaude dari Jurusan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang tahun 2014. Pernah menempuh Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Selain itu, gelar magister bidang pendidikannya juga diperoleh melalui Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Penulis pernah bekerja sebagai guru di SD Muhammadiyah Borobudur. Kemudian mendapat penempatan di SDN Giripurno 2 Kecamatan Borobudur sebagai Pegawai Negeri Sipil. Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2018 mendapat tugas baru di SD Negeri Borobudur 1. Alamat tempat tinggal penulis berada di dusun Jayan RT 02 RW 01, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, penulis dapat dihubungi melalui email r_huda_p@yahoo.co.id. Penulis pernah mengikuti program Latihan Mengajar di Uni

Mengaktifkan Lagi Blog Ini

Telah dua belas hari ini aku "libur" menulis blog. Blog yang biasa memuat tulisan tentang curahan perasaan, pengalaman, dan pemikiran kini terasa sepi. Tampilan foto hanya terpampang foto-foto dari postingan lama. Kalau blog ini diibaratkan ruang kosong pasti sudah penuh jaring laba-laba. Tampak kotor karena debu dan peninggalan sisa kehidupan.

Kekosongan blog disebabkan karena tidak adanya ide. Ide yang biasa muncul seringkali berasal dari inspirasi, pengalaman baru atau kesan yang mendalam atas sebuah kejadian. Pengalaman langsung yang dapat menimbulkan inspirasi, kesan atau pengalaman baru di awal Mei ini jarang terjadi. Sehingga pikiran seolah kosong.

Inspirasi atau ide sebenarnya tidak melulu bersumber dari pengalaman langsung. Namun pengalaman tidak langsung sebagai pengganti pengalaman langsung bisa diperoleh dari membaca buku, mendengarkan musik, mengikuti seminar atau menonton film. Namun kegiatan-kegiatan yang menghasilkan pengalaman tidak langsung seperti itu juga jarang dilakukan. Karena intensitas kegiatan sedang tinggi.

Kondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan begitu saja. Harus ada tindakan nyata yang menjadi solusi agar blog ini bisa diselamatkan. Kembali menulis adalah strategi paling tepat untuk mengisi kekosongan blog ini. .

Namun ketika ditelisik, penyebab "kevakuman" dalam menulis blog disebabkan karena kebingungan terhadap apa yang akan ditulis. Kebingungan ini terjadi ketika kita miskin pengalaman langsung dan tidak punya alternatif untuk menghadirkan pengalaman tidak langsung. Solusinya sebenarnya sederhana, yaitu membuat outline. Outline ini digunakan sebagai pemandu kita dalam menulis. Outline ini yang menghadirkan tema-tema pokok yang bisa dituliskan. Jadi ketika tidak ada pengalaman langsung yang berkesan ada outline yang memandu kita sehingga terhindar dari kebingungan. Outline ini juga harus diperkuat dengan mindset "menulis sebagai budaya".

Hal ini mengingatkan pada prinsip awal untuk menghidupi blog ini,  yaitu menjadikan menulis sebagai budaya. Menulis sebagai budaya ditandai dengan suatu perasaan apabila tidak menulis ada sesuatu yang kurang atau hilang. Perasaan seperti ini yang mendorong seseorang untuk selalu menulis. Sehingga perasaan ini harus selalu dimunculkan. Proses pembudayaan menulis ini membutuhkan waktu. Dan harus dilakukan secara kontinyu atau terus-menerus

Jadi, dibutuhkan dua komponen penting untuk menghidupkan blog ini lagi. Pertama dengan membuat outline sebagai bentuk antisipasi ketika sepi pengalaman. Kedua, mengembangkan mindset "menulis sebagai budaya". Dua komponen ini yang akan menimbulkan gairah dan ide dalam menulis konten blog ini. Semoga blog ini hidup dan terus hidup.

Lapangan Salaman, 12 Mei 2018

Comments

Baca Juga