Skip to main content

Featured Post

Profil Rahma Huda Putranto

Rahma Huda Putranto, S.Pd., M.Pd.  adalah Duta Baca Kabupaten Magelang yang   lahir di Magelang, pada tahun 1992, lulus dengan predikat cumlaude dari Jurusan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang tahun 2014. Pernah menempuh Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Selain itu, gelar magister bidang pendidikannya juga diperoleh melalui Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Penulis pernah bekerja sebagai guru di SD Muhammadiyah Borobudur. Kemudian mendapat penempatan di SDN Giripurno 2 Kecamatan Borobudur sebagai Pegawai Negeri Sipil. Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2018 mendapat tugas baru di SD Negeri Borobudur 1. Alamat tempat tinggal penulis berada di dusun Jayan RT 02 RW 01, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, penulis dapat dihubungi melalui email r_huda_p@yahoo.co.id. Penulis pernah mengikuti program Latihan Mengajar di Uni

Belajar dari Soleh Solihun, Jadi Youtuber Tak Perlu Perangkat Mahal

Tulisan ini bermula dari pujian istriku. Dia menganggap kalau aku bisa menjadi seorang youtuber. Saran itu dia lontarkan karena aku bisa mengambil video dengan alat seadanya dan mengedit hasilnya.

Kemampuan ini saya pelajari secara otodidak. Sebenarnya saya suka dengan audio-visual. Hanya saja malas ketika harus menunggu proses rendering video. Waktu rendering bisa tiga kali lipat lebih lama daripada waktu editing. Maklum, laptop yang saya gunakan jadul.

Kemalasan menunggu ini yang membuatku belum bisa memenangkan dunia Youtube. Sebenarnya selain kemampuan di atas, ada modal lain yang kumiliki. Saya sudah memiliki akun google adsense dan blog pribadi yang sejak 2012 sudah memuat 600 lebih artikel.

Alasan keterbatasan perangkat harusnya tak jadi soal. Banyak lho Youtuber handal yang berawal dari keterbatasan alat. Contohnya ada Soleh Solihun.

Soleh Solihun sebagai seorang Youtuber tidak menggunakan alat yang mahal. Ia hanya menggunakan satu perangkat saja. Perangkat itu berbentuk HP Iphone jadul miliknya.

Soleh Solihun tidak melakukan editing di laptop. Ia hanya menggunakan aplikasi edit video yang ada di perangkat HPnya. Bahkan ia tak mau menghentikan pengambilan gambar karena malas menggabungkan. Jadi, ia lebih memilih mem-pause video. Pengambilan video dilanjutkan setelah narasumber atau dia sendiri menyelesaikan hajatnya.

Uniknya lagi, ia tidak memiliki crew.  Ari Lasso ketika di interview kaget. Kekagetannya karena Soleh Solihun datang seorang diri. Tidak seperti Youtuber lain yang menurut Ari Lasso minimal selalu membawa cameramen, soundman dan satu orang pengarah gaya.

Hebatnya lagi ketika melihat perangkat yang digunakan. Tidak ada perangkat "tetek bengek" lainnya. Yang ada ya cuma smartphone berkamera itu. Fungsi tripod pun ia gantikan dengan kedua lengannya. Hebatnya ia bisa interview berjam-jam tanpa rasa pegal karena pegang HP.

Dengan modal perangkat seadanya, soleh solihun mendapat subscriber jutaan. Videonya ribuan kali tayang. Potensi adsense yang luar biasa - walau Soleh Solihun tidak memonetisasi channelnya.

Melalui Soleh Solihun kita belajar. Tidak perlu menggunakan berbagai perangkat mahal untuk menjadi Youtuber. Gunakan perangkat seadanya dan Broadcast Yourself!

Oh iya, Broadcast Yourself merupakan semboyan Youtube. Yang salah satu maknanya, cukup siarkan diri kita. Youtube tidak mengharuskan seseorang untuk mengupload video dengan kualitas tertentu. Youtube beda dengan TV atau Netflix, bro!

Kembali ke Soleh Solihun. Video Soleh Solihun ramai diperbincangkan karena kontennya unik. Contohnya, siapa Youtuber yang bisa wawancara Vincent Rompies selain Soleh Solihun?

Jadi, beranikan diri jadi Youtuber. Bukan perangkat yang menjadikan Youtuber sukses. Tapi buatlah konten video yang unik. Jadikan channel Youtubemu disukai dan dibutuhkan netizen.

Comments

Baca Juga