Skip to main content

Featured Post

Profil Rahma Huda Putranto

Rahma Huda Putranto, S.Pd., M.Pd.  adalah Duta Baca Kabupaten Magelang yang   lahir di Magelang, pada tahun 1992, lulus dengan predikat cumlaude dari Jurusan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang tahun 2014. Pernah menempuh Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Selain itu, gelar magister bidang pendidikannya juga diperoleh melalui Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Penulis pernah bekerja sebagai guru di SD Muhammadiyah Borobudur. Kemudian mendapat penempatan di SDN Giripurno 2 Kecamatan Borobudur sebagai Pegawai Negeri Sipil. Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2018 mendapat tugas baru di SD Negeri Borobudur 1. Alamat tempat tinggal penulis berada di dusun Jayan RT 02 RW 01, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, penulis dapat dihubungi melalui email r_huda_p@yahoo.co.id. Penulis pernah mengikuti program Latihan Mengajar di Uni

Etika Makan Ketika Makan Bersama

Sesuatu yang dilakukan berkali-kali dan menjadi kebiasaan seringkali tidak terpikirkan. Semuanya berlalu begitu saja. Tidak ada penilaian apakah sudah benar, pas sesuai dengan etika, atau belum. Padahal kita perlu merenungkan ulang mengenai kebiasaan yang sering kita lakukan. Dengan kata lain, kita perlu belajar kembali mengenai hal-hal yang sudah sering kita lakukan.

Saya kali ini belajar "cara makan". Hahaha, benar, anda tidak salah membaca. Cara makan perlu dipelajari lagi. Ya lebih untuk menyesuaikan diri. Terutama ketika makan bersama orang lain. Sebab, tidak menutup kemungkinan kita akan makan bersama pihak-pihak yang memiliki latar belakang bervariasi.

Cara makan ini saya pelajari dari video yang tayang di Channel Youtube Farah Quin. Video yang saya saksikan ini sebenarnya lebih menjelaskan tentang etika makan "Fine Dining". Tidak semua restoran menyediakan fasilitas Fine Dining. Biasanya hanya tersedia di restoran kelas menengah ke atas.

Ciri-ciri Fine Dining yang saya amati adalah penyajian makanan yang sepenuhnya dilayani oleh pelayan. Makanannya pun terbagi menjadi beberapa sesi. Paling tidak ada tiga sesi. Ada sesi untuk makanan pembuka, makanan utama dan makanan penutup. Peralatan makannya pun tidak sedikit. Sendok, garpau, pisau, dan piring tersedia lebih dari satu. Hal ini disesuaikan dengan berapa sesi makan yang nanti akan disantap.

Terlepas dari Fine Dining, saya melihat ada beberapa prinsip yang bisa dilakukan ketika makan dimanapun. Prinsip ini menjadi sebuah etika yang perlu diterapkan terutama ketika makan di tempat umum bersama kolega. Jadi, etika ini dapat diterapkan di warteg, warmindo, bahkan di angkringan. Prinsip atau etika makan yang saya pelajari di antaranya:
  1. Persilahkan teman wanita untuk duduk terlebih dahulu
  2. Tawarkan makanan ke teman satu meja
  3. Jangan makan sebelum semua mendapatkan makanan
  4. Masukkan makanan sedikit demi sedikit ke dalam mulut (agar tidak mengganggu ketika mengobrol dengan teman)
  5. Hindari mengambil makanan yang jauh dari jangkauan secara langsung
  6. Lebih baik minta tolong ke teman terdekat untuk mengambilkan makanan
  7. Bertanyalah ke pelayan jika tidak mengetahui menu yang tersedia
  8. Duduk tegak selama makan, jangan pernah meletakkan siku di atas meja
  9. Bila ingin ke toilet/mengangkat telepon, cukup katakan, "Permisi, saya mohon izin beberapa saat. Saya akan kembali lagi."
Ini yang saya pelajari dari video Farah Quin. Pembaca dapat melihat etika makan secara langsung melalui video yang saya sematkan di bawah ini. Hal biasa perlu dipelajari kembali.

Comments

Baca Juga