Featured Post
- Get link
- Other Apps
Jangan Sampai Rencana Besar Menghantuimu
Setiap kali mengikuti pelatihan motivasi atau membaca buku pengembangan diri, tips sukses hidup yang pertama pasti membuat rencana. Begitu pula ketika berorganisasi, tujuan akhir menjadi sesuatu yang selalu diingat. Bahkan dalam dunia kerja, rencana besar sering diistilahkan dengan target perusahaan.
Rencana besar, tujuan akhir, atau target terkadang malah membuat kita merasa dihantui. Merasa dikejar-kejar. Bahkan semakin sering diingat malah semakin khawatir. Galau. Bahkan ada juga yang sampai susah untuk bernafas. Hal ini bisa saja terjadi. Terjadi kepada orang yang sudah membuat rencana itu dengan berpijak pada sumber daya yang dimiliki.
Memiliki tujuan itu penting. Namun jangan sampai tujuan atau rencana itu menjadi bumerang bagi kita. Tidak memberikan efek semangat, namun malah membuat galau dan tidak bisa melakukan apa-apa. Sehingga perlu dirumuskan sebuah strategi khusus ketika kita menggenggam rencana besar kita. Solusinya adalah:
1. Tulis rencanamu.
Semakin banyak rencana kita, membuat otak kita harus lebih banyak dalam mengingat. Ketika mengingat lebih banyak, konsekuensinya adalah otak kita lebih cepat lelah. Sehingga kita perlu meringankan kinerja otak kita dengan mencatat hal-hal besar tersebut.
2. Baca rencana itu secara periodik
Rencana ini memang harus selalu diingat. Agar kita tidak kehilangan arah tujuan. Namun mengingatnya secara serampangan malah menjadi beban tersendiri seperti yang sudah dijelaskan di atas. Oleh karenanya agar seimbang, perlulah dibaca rencana itu pada waktu-waktu tertentu saja. Misalnya dibaca setelah sholat sambil rencana itu dipanjatkan ke dalam bentuk doa kepadaNya. Atau bisa juga dibaca ketika bangun tidur atau sebelum tidur.
3. Hindari mengingat tujuan lain ketika melakukan sesuatu
Maksudnya, jangan sampai ketika kita melakukan aktivitas yang tidak ada kaitannya dengan tujuan besar kita, kita malah mengingat-ingat tujuan besar itu. Misalnya, ketika menyelesaikan tugas rumah tangga (mencuci baju, piring, atau membersihkan rumah) jangan sampai mengingat-ingat tujuan besar kita. Karena akan timbul pemikiran bahwa tugas rumah tangga bukanlah hal penting. Meremehkan pekerjaan kecil seperti ini dapat membuat rencana besar kita gagal karena hati akan merasa kecewa kenapa harus melakukan hal-hal seperti ini padahal tidak ada kaitannya dengan rencana besar. Jadi, jangan sampai rencana besar gagal hanya karena kerikil kecil. Selesaikan kewajiban-kewajibanmu walau itu tidak ada kaitannya dengan rencana besar. Ingat, fokus terhadap hal-hal yang sedang kau hadapi.
4. Gunakan bantuan smart phone. Google calendar, note, dsb.
Kiat nomor dua memberitahukan kita bahwa lebih baik mencatat rencana-rencana kita daripada mengingat-ingatnya terus. Karena hanya akan menjadi beban mental kita. Catatan di era kekinian tidak sebatas pada tulisan-tulisan yang ada di kertas. Namun akan lebih efektif jika ditulis dalam smartphone. Mengingat sekarang adalah era yang susah untuk melepaskan diri dari smart phone. Optimalisasi hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan aplikasi pengingat jadwal harian. Aplikasi yang paling mudah dipakai adalah google calendar. Aplikasi ini dapat menampilkan rencana harian, mingguan, bulanan bahkan pengingat tahunan. Selain itu aplikasi ini tersinkron denga akun google kita. Jadi tidak perlu khawatir kalau HP hilang. Karena jadwal dan target kita tersimpan di cloud.
Simpulannya, rencana besar itu penting. Gunakan sebagai kekuatan, jangan malah menjadi beban. Catat rencana besarmu. The Liang Gie (2003:92) mengungkapkan "semua hal yang diingat-ingat di dalam kepala berarti memberi beban yang cukup berat kepada pikiran yang sesungguhnya tidak perlu dilakukan. Cara bekerja yang demikian itu dapat berakibat ketegangan pikiran yang berlebih-lebihan, sering harus memeras otak secara keras untuk mengingat kembali sesuatu yang hampir terlupakan, dan akhirnya mesti ada juga hal yang kelupaan dengan segala akibatnya yang merugikan diri sendiri".
BKIA Muhammadiyah Borobudur, 8 Februari 2018
- Get link
- Other Apps
Comments
Post a Comment