Featured Post
- Get link
- Other Apps
Review Buku Sebelum Filsafat Karya Dr. H. Fahruddin Faiz, S.Ag., M.Ag.
Sebelum Filsafat adalah sebuah judul buku yang dikarang oleh Fahrudin Faiz. Buku filsafat ini sangat rendah hati. Jauh dari kesan mainstream. Sepengamatan saya, buku filsafat yang digandrungi adalah "buku filsafat" itu sendiri.
Buku filsafat yang laris manis di pasaran biasanya ditandai dengan judul yang bombastis dan "filsafat banget." Judul yang saya maksud misalnya "Cara Mudah Berfilsafat", "Cara Cepat Jadi Filosof", dan "Mudahnya Berfilsafat". Deretan judul seperti ini mencerminkan kalau buku tersebut adalah buku filsafat.
Beda dengan buku "Sebelum Filsafat." Buku ini menawarkan kepada pembaca sebelum "mengenal" filsafat. Boleh dikata kalau buku ini bukan menawarkan filsafat. Tapi menawarkan sebelum berfilsafat. Ini yang saya katakan kalau buku ini sangat rendah hati.
Buku ini juga tidak mengklaim sebagai buku yang benar-benar "filsafat." Karena buku ini tidak mengklaim sebagai buku yang membahas tentang "filsafat". Tapi membahas bahasan sebelum sampai ke filsafat.
Buku ini juga tidak mainstream. Sebab, buku ini tidak ingin ada jarak antara pembaca dengan filsafat. Penulis ingin menekankan bahwa filsafat bukan sesuatu yang ekslusif dan elite. Filsafat yang diinginkan bukanlah filsafat yang dibatasi oleh sekat atau untuk peruntukan tertentu.
Di balik kesan penuh kerendah-hatian itu, tersembunyi wacana yang benar-benar filsafat. Bahkan saya menyebut kalau buku ini filsafat banget. Buku yang "niat-nya" mengantarkan mahasiswa semester awal jurusan filsafat untuk bersiap mempelajari filsafat tapi malah sudah sangat filsafat.
Buku ini diawali dengan penjelasan tentang pertanyaan-pertanyaan terkait filsafat yang sering dilontarkan. Apa itu filsafat? Apa manfaat filsafat? Mengapa harus mempelajari filsafat? Itulah deretan pertanyaan yang memang sering muncul saat membahas filsafat.
Tidak hanya menyajikan pertanyaan, buku ini juga memberikan jawaban singkat atas pertanyaan di atas. Jawaban yang paling "nendang" berkaitan dengan definisi filsafat. Buku yang ditulis oleh ustadz Ngaji Filsafat ini tidak menuliskan pengertian filsafat secara gamblang.
Penulis meminjam istilah Mohammad Hatta, sang wakil presiden pertama kita dalam bukunya "Alam Pikiran Yunani" untuk menawarkan hal yang lebih penting daripada definisi. Daripada mendefinisikan filsafat, lebih baik kita menghayati "karakter berpikir filosofis."
Karakter berpikir filosofis yang dimaksud disini artinya merentangkan pikiran sejauh-jauhnya terhadap apa yang sedang dipikirkan. Yang sedang dipikirkan itu bisa sesuatu yang sedang dihadapi atau dirasakan. Maksudnya adalah mencoba untuk melampaui kenyataan.
Proses untuk melampaui kenyataan diwujudkan dengan selalu melontarkan pertanyaan-pertanyaan. Pertanyaan mengenai sebab dan proses lah yang sering mengantarkan diri untuk berpikir filosofis. Pertanyaan tersebut diwujudkan dalam kata tanya mengapa dan bagaimana. Mengapa hal ini terjadi. Mengapa tidak seperti itu. Lantas bagaimana selanjutnya. Inilah pertanyaan abadi yang diantarkan filsafat menuju kesadaran reflektif.
Mari belajar dan membaca dulu "Sebelum Filsafat".
- Get link
- Other Apps
Comments
Post a Comment