Skip to main content

Featured Post

Profil Rahma Huda Putranto

Rahma Huda Putranto, S.Pd., M.Pd.  adalah Duta Baca Kabupaten Magelang yang   lahir di Magelang, pada tahun 1992, lulus dengan predikat cumlaude dari Jurusan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang tahun 2014. Pernah menempuh Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Selain itu, gelar magister bidang pendidikannya juga diperoleh melalui Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Penulis pernah bekerja sebagai guru di SD Muhammadiyah Borobudur. Kemudian mendapat penempatan di SDN Giripurno 2 Kecamatan Borobudur sebagai Pegawai Negeri Sipil. Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2018 mendapat tugas baru di SD Negeri Borobudur 1. Alamat tempat tinggal penulis berada di dusun Jayan RT 02 RW 01, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, penulis dapat dihubungi melalui email r_huda_p@yahoo.co.id. Penulis pernah mengikuti program Latihan Mengajar di Uni

Cara Menentukan Prioritas


Kebutuhan manusia semakin banyak. Hal itu mendorong manusia untuk melakukan banyak hal. Manusia sebenarnya bisa melakukan banyak hal. Namun dibatasi dengan waktu. Sehingga perlu ada prioritas terhadap hal-hal yang dihadapi. Tujuannya jelas, agar waktu yang ada dapat dioptimalkan sebaik mungkin. 

Prioritas menurut KBBI adalah yang didahulukan dan diutamakan daripada yang lain. Maka ketika kita berpikir dengan prioritas, maka akan ada urutan-urutan. Urutan tersebut menjabarkan mana yang diletakkan di belakang, di tengah atau di depan. Pengurutan ini biasanya berdasarkan derajat keutamaan.

Derajat keutamaan antara satu hal dengan hal yang lainnya pasti berbeda. Derajat keutamaan bisa juga diartikan dengan level kepentingan. Level kepentingan ditentukan dengan indikator tertentu. Indikator yang digunakan sangat berkaitan dengan ruang dan waktu.

Misal ketika lapar. Saat itu terpampang dua hal yang mungkin dilakukan. Yaitu makan dan tidur. Prioritas kegiatan yang dipilih ketika lapar pasti makan. Baru kemudian tidur. Dari contoh ini dapat diperoleh sebuah pelajaran bahwa tolok ukur yang digunakan unutk menentukan prioritas adalah rasa lapar. Maka tolok ukur atau indikator menjadi suatu hal yang sangat-sangat penting untuk ditentukan terlebih dahulu.

Saya berpikiran bahwa semua orang saat ini harus bisa memprioritaskan sesuatu. Karena zaman ini menyajikan banyak kemungkinan dan kesempatan. Berbagai kepentingan dan kesempatan bisa melenakan. Karena ada kemungkinan hal-hal antara satu sama lain dapat saling kontradiktif.

Contohnya, sebuah HP dapat dijadikan sebagai wahana untuk belajar, hiburan, atau bisnis. Bila orang yang memegang HP tidak bisa memprioritaskan apa yang menjadi kebutuhannya, tentu ia akan "tergilas" HPnya sendiri. Ia akan terjebak pada hal-hal "receh" atau remeh temeh.

Prioritas diperlukan agar tidak terjebak pada hal-hal yang receh alias tidak penting. Kekecewaan seringkali muncul di tengah kehidupan kita. Kekecewaan ini muncul sering kali ketika kita membandingkan peluang lain yang bisa dilakukan. Saat kecewa, kita baru sadar bahwa ternyata ada hal lain yang bisa dilakukan dengan lebih baik. Pada fase inilah kesadaran akan mana hal yang lebih bermanfaat muncul.

Pemrioritasan harus dilakukan saat kita berhadapan pada beberapa hal. Beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan harus diperbandingkan. Perbandingan memang harus dilakukan untuk menemukan mana yang lebih baik. Disinilah pengurutan dilakukan dan menemukan mana yang lebih penting.

Penentuan mana yang lebih baik untuk sampai pada hal yang menjadi prioritas dapat dilakukan dengan cara berikut ini:

1. Lakukan inventarisir terhadap beberapa hal yang mungkin dilakukan

2. Buat analisa mana yang penting dan mana yang mendesak

3. Prioritas berada pada hal yang termasuk penting dan mendesak

Pada akhirnya, kita sadar bahwa prioritas adalah upaya pengklasifikasian dan pengurutan berdasarkan tingkat kepentingan dan keterdesakan. Maka mulai saat ini kita harus pandai-pandai menganalisis apa yang mungkin, penting dan mendesak untuk dilakukan. Semakin pandai dalam menentukan prioritas, semakin efektif dan efisien hidup kita.


Borobudur, 4 November 2020

Diposting pada: 1 Februari 2023

Comments

Baca Juga