Skip to main content

Featured Post

Profil Rahma Huda Putranto

Rahma Huda Putranto, S.Pd., M.Pd.  adalah seorang Kandidat Doktor di Bidang Pendidikan dan Duta Baca Kabupaten Magelang yang   lahir di Magelang, pada tahun 1992, lulus dengan predikat cumlaude dari Jurusan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang tahun 2014. Pernah menempuh Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Selain itu, gelar magister bidang pendidikannya juga diperoleh melalui Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Kini sedang menempuh studi doktoral di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Penulis pernah bekerja sebagai guru di SD Muhammadiyah Borobudur. Kemudian mendapat penempatan di SDN Giripurno 2 Kecamatan Borobudur sebagai Pegawai Negeri Sipil. Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2018 mendapat tugas baru di SD Negeri Borobudur 1. Alamat tempat tinggal penulis berada di dusun Jayan RT 02 RW 01, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tenga...

Menulis Kisah

Akhirnya kujerumuskan diriku pada 10 menit ini. Saya memaksa diri ini untuk menulis. Entah apapun yang ditulis. Yang penting buka Microsoft Word. Kemudian “memijat” tombol keyboard.

Saya kemudian menceritakan kenapa saya melakukan langkah-langkah tersebut di atas. Tidak lain tidak bukan karena saya merasa sepi. Malam ini memang tidak segemerlap beberapa minggu terakhir.

Hari-hari kemarin penuh dengan gelak tawa. Makan minum sesukanya. Ngobrol ngalor-ngidul.  Ajaibnya, aktivitas random membawa pada suatu pola. Yang mana pola ini bermuara kepada kepuasan pasca selesainya suatu program.

Saya pun menulis kembali setelah mendengar deretan lirik “Melawan Rasi Bintang”. Lagu lawas dari band Fstvlst. Saya diminta menulis untuk menemukan yang sejati. Jalannya dengan menyadari banyak hal yang terjadi. Yang akhirnya mendorong diri untuk mensyukuri.

Rasa sepi malam ini dilalui dengan menyaksikan apa yang tertampil di layar handphone. Aktivitas scroll ini mengalihkan perhatian dari beberapa tanggung jawab. Padahal tanggung jawab ini perlu ditunaikan dan diselesaikan.

Saya pun memeriksa screen time. Ternyata 4 jam lebih saya bermain HP. Saya pun melihat beberapa story yang saya buat. Baik story yang ada di Whatsapp dan Instagram. Story yang bertahan ada 4 tayangan. Ini belum yang sudah saya hapus.

Rasa sepi yang membawa pada meningkatnya screen time ini tidak berdampak pada peningkatan hubungan. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya pesan Whatsapp yang belum dibuka. Otomatis banyak pula pesan yang belum terbalas.

Penemuan saya atas peristiwa ini sesuai dengan nasihat dari salah satu profesor. Beliau mengatakan, “Berhenti lihat story orang lain, mulailah menulis kisahmu sendiri”. Ini nasihat yang baik. Sangat baik. Utamanya bagi saya yang terjebak pada “kesepian”. Yang kemudian melampiaskannya dengan melihat story orang-orang di media sosial.

Maka saya putuskan untuk berhenti sejenak setelah tulisan ini selesai. Non aktifkan notifikasi media sosial dan mulai aktivitas lain. Tentu aktivitas lain untuk “memulai menulis kisah” kita sendiri.


Rahma Huda Putranto

Borobudur, Minggu, 16 November 2025

Comments

Baca Juga