Skip to main content

Featured Post

Profil Rahma Huda Putranto

Rahma Huda Putranto, S.Pd., M.Pd.  adalah Duta Baca Kabupaten Magelang yang   lahir di Magelang, pada tahun 1992, lulus dengan predikat cumlaude dari Jurusan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang tahun 2014. Pernah menempuh Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Selain itu, gelar magister bidang pendidikannya juga diperoleh melalui Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Penulis pernah bekerja sebagai guru di SD Muhammadiyah Borobudur. Kemudian mendapat penempatan di SDN Giripurno 2 Kecamatan Borobudur sebagai Pegawai Negeri Sipil. Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2018 mendapat tugas baru di SD Negeri Borobudur 1. Alamat tempat tinggal penulis berada di dusun Jayan RT 02 RW 01, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, penulis dapat dihubungi melalui email r_huda_p@yahoo.co.id. Penulis pernah mengikuti program Latihan Mengajar di Uni

Program Murid Menulis Buku (Promulisku) Aksi Nyata Modul 3.3

A. 
PERISTIWA (FACT)

1.    Latar Belakang

Selama ini murid melaksanakan kegiatan pengayaan sebatas dengan mengerjakan soal tes. Padahal ada cara lain untuk menguatkan pemahaman materi pelajaran. Salah satunya dengan menulis puisi. Puisi menjadi cara bagi murid untuk melakukan “demonstrasi kontekstual”.

Penulisan puisi memberikan dampak yang lebih luas. Puisi yang ditulis dapat dihimpun dalam bentuk buku antologi. Murid bersama dengan guru dapat menjalin kerjasama dengan penerbit buku. Harapannya, puisi yang dihimpun dalam bentuk buku antologi ini dapat terbit.

Buku antologi ini pun dapat didistribusikan kepada murid-murid di kelas lain. Bahkan menjadi materi pembelajaran. Tidak hanya untuk murid di sekolahnya saja, namun juga berguna bagi murid-murid di tempat-tempat lain. Artinya, hasil karya murid ini dapat dinikmati oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.

Latar belakang program aksi nyata yang berdampak pada murid ini dapat diuraikan juga dari sudut pandang owners (kepemilikian), voice (suara), dan choice (pilihan). Dari sudut “owners”, murid berkolaborasi dengan perusahaan penerbitan buku untuk menerbitkan kumpulan karyanya menjadi buku. Buku ini selanjutnya menjadi koleksi pojok baca kelas dan perpustakaan sekolah. Murid dan orang tua dilibatkan dalam distribusi buku secara cetak maupun digital.

Sementara itu, dari sisi “voice”, murid diberikan kesempatan untuk memilih kegiatan yang dapat menguatkan pemahaman terhadap materi ajar yang diberikan guru di kelas kepada siswa. Sedangkan “choice”, terlaksananya kegiatan kokurikuler berbasis proyek berupa kegiatan menulis puisi sesuai dengan tema/materi pelajaran.

2.    Tujuan Kegiatan

Melalui program kokurikuler menulis buku, murid dapat menguatkan kepekaan rasa secara positif, arif, dan bijaksana. Selain itu, program ini juga merupakan pembiasaan bagi murid untuk terampil menggunakan bahasa tulis secara positif. Keterampilan yang diharapkan muncul dari pembiasaan ini adalah murid memiliki:

a.  rasa percaya diri dalam mengungkapkan perasaan dan pikirannya secara tertulis.

b.  kemampuan untuk menyusun kata dan memilih diksi yang tepat dan santun ketika mengkomunikasikan suatu topik.

c.   sikap reflektif positif yang mampu menggali potensi baik dalam dirinya untuk berbagi bersama orang lain.

d.  sikap menghormati, menghargai dan mengapresiasi suatu kebaikan.

 

3.     Pelaksanaan Program

a.      Kegiatan ini dilaksanakan selama kurang lebih empat minggu

b.     Kegiatan dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu pre-writing, drafting, editing dan publishing.

c.      Tempat kegiatan di ruang kelas

d.     Sasaran kegiatan terbagi menjadi dua, yaitu penulis dan pembaca. Yang berperan sebagai penulis adalah murid kelas III. Sementara pembaca buku adalah murid kelas lain yang masih dalam lingkup satu sekolah/sekolah lain dan masyarakat umum.

e.      Kegiatan ini berhubungan dengan aspek penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan.

4.    Hasil Aksi Nyata

Hasil aksi nyata yang terwujud adalah:

a.      Terbitnya buku antologi puisi dalam bentuk cetak dan elektronik.

b.     Murid semakin percaya diri dalam menulis dan mengekspresikan materi pembelajaran dalam bentuk puisi.

c.      Terjalinnya kerjasama yang sinergis dan kolaboratif antara sekolah dengan penerbit

d.     Bertambahnya bahan bacaan di pojok baca dan perpustakaan sekolah

e.      Munculnya apresiasi positif dari masyarakat yang membaca

 

B.  PERASAAN (FEELINGS)

Perasaan yang muncul selama dan setelah pelaksanaan program yang berdampak pada murid ini sangatlah mengesankan. Saya mengamati apa yang terjadi dalam diri murid. Awalnya murid merasa ragu. Apakah mungkin sekelompok murid kelas 3 SD dapat membuat sebuah buku. Jujur, setiap murid merasa terbebani dengan target ini. Namun, berkat dukungan dari berbagai pihak, saya melihat munculnya semangat dalam diri murid. Mereka puas setelah melihat buku karya mereka terbit dalam bentuk buku.

Orang tua juga merasa sangat bangga. Apalagi buku yang diterbitkan ini telah diserahkan kepada beberapa tokoh masyarakat. Salah satunya adalah Komandan Satuan Pengamanan Objek Vital Kepolisian Resor Magelang. Buku ini mendapat apresiasi positif. Sebab, buku ini menunjukkan kecintaan kepada institusi penjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

Jujur, perasaan saya sebagai guru juga sangat bangga. Saya senang melihat perjuangan murid-murid ketika menulis. Mereka menunjukkan semangat pantang menyerah. Mereka mau menerima tantangan. Bersedia melawan kemalasan dan memilih belajar sungguh-sungguh. Kepuasaan batin tentu saya rasakan setelah mengetahui keberhasilan yang diraih oleh murid-murid saya dalam menulis dan menerbitkan buku.

 

C.  PEMBELAJARAN (FINDINGS)

Saya menemukan banyak pembelajaran dari pelaksanaan Program yang Berdampak pada Murid ini. Diantaranya adalah:

1.    Menulis merupakan sebuah keterampilan, sehingga dibutuhkan pembiasaan untuk mengasah keterampilan menulis.

2.    Menulis membutuhkan keberanian dan kepercayaan diri. Oleh karena itu, murid perlu dukungan penuh dari orang-orang terdekatnya agar mau menulis.

3.    Pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak agar sebuah program dapat terlaksana dengan baik. Saya mencoba untuk menjalin kerjasama baik dengan pihak di dalam atau di luar sekolah, misalnya dengan perusahaan penerbitan buku.

4.    Respon/pendapat yang kesannya negatif (berupa pesimisme tidak mungkin seorang anak dapat menulis buku) dapat dieliminasi dengan adanya program ini.

5.    Muncul banyak ide dalam bentuk tulisan ketika murid diberikan kebebasan dalam memilih topik dalam menulis.

6.    Menulis puisi sesuai tema/materi pembelajaran dapat digunakan untuk refleksi murid. Selain itu, kegiatan ini juga memfasilitasi perbedaan/diferensiasi yang dimiliki setiap murid.

 

D.  PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)

Kegiatan Aksi Nyata “Program yang Berdampak Bagi Murid” ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membiasakan murid dalam mengekspresikan pikiran dan perasaannya dalam bentuk tulisan. Keberhasilan program ini, ke depannya, diharapkan dapat menambah keyakinan murid dan guru lainnya. Terutama dalam memilih metode pengayaan pembelajaran yang inovatif. Pengayaan ini pun dapat disesuaikan dengan karakteristik berbagai muatan pembelajaran.

Penerapan ke depan juga perlu memperhatikan kemampuan murid dalam menulis. Guru perlu menghargai kemampuan menulis setiap anak yang sangat bervariasi. Guru di awal tidak perlu memaksakan semua murid memiliki keterampilan yang sama dalam menulis. Di awal, guru hanya perlu menggugah semangat keberanian anak dalam menulis. Sembari perlahan di kesempatan selanjutnya memperbaiki kemampuan menulis anak. Mulai dari pemilihan kata (diksi) sampai dengan pencarian inspirasi menulis secara efektif dan efisien.

Program ini menjadi langkah nyata yang positif. Terutama dalam membangun kepercayaan dan keberanian murid dalam menulis. Ke depannya, murid akan terbiasa dalam mengekspresikan apa yang telah dipelajarinya. Hingga akhirnya keterampilan berbahasa murid terasah dengan baik.

Ke depannya, praktik terbaik dalam program ini dapat menjadi referensi bagi kelas-kelas yang lainnya. Baik kelas dari satu sekolah maupun luar sekolah ini. Pojok baca yang selama ini bergantung dari penambahan koleksi yang bersumber dari pihak luar dapat “diadakan” sendiri. Semoga praktik baik dalam menulis dan menerbitkan buku ini dapat terimplementasi dengan baik. Pada akhirnya, melalui program kokurikuler menulis buku, murid dapat menguatkan kepekaan rasa secara positif, arif, dan bijaksana.

 

E.  LAMPIRAN

1.    Tahapan BAGJA

DASAR FILOSOFI KHD

Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat).

POIN/KOMPONEN PROFIL PELAJAR PANCASILA YANG DIKEMBANGKAN

    Mampu bergotong royong.
Kepemimpinan murid memungkinkan murid untuk terlibat dan berinteraksi dengan orang lain,
bekerjasama dan berkontribusi dalam masyarakat yang lebih luas.

    Beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.

    Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan mendorong murid mengembangkan berbagai sikap-sikap positif yang merupakan pengejawantahan dari iman, ketakwaan dan akhlak mulia.

    Mandiri.

    Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid mendorong murid untuk mengambil kontrol dan bertanggung jawab pada proses pembelajarannya sendiri.

KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PENDUKUNG TUMBUHNYA

KEPEMIMPINAN MURID YANG AKAN

DIKEMBANGKAN

Lingkungan yang mengembangkan keterampilan menulis dan kepekaaan rasa secara positif, arif dan bijaksana

PRAKARSA PERUBAHAN

Program murid menulis buku yang menguatkan kepekaan rasa secara positif, arif, dan bijaksana (Program Menulis Buku Antologi Puisi)

TAHAPAN

PERTANYAAN

TINDAKAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MENDAPATKAN JAWABAN

RENCANA UNTUK MELIBATKAN

SUARA/PILIHAN/KEPEMILIKAN MURID

ASET/KEKUATAN/SUMBERDAYA YANG DAPAT DIBERDAYAKAN PADA TAHAP INI

WAKTU YANG DIPERLUKAN

PENANGGUNG JAWAB TAHAP INI

B-uat pertanyaan utama (Define)

   Membuat pertanyaan utama yang akan menentukan arah investigasi kekuatan/potensi/ peluang;

   Menggalang atau membangun koalisi tim perubahan

  Bagaimana kita dapat meningkatkan kemampuan literasi murid sembari menguatkan kepekaan rasa secara positif, arif, dan bijaksana?

    Diskusi bersama rekan guru bagaimana program literasi di sekolah selama ini dapat berhasil

    Dialog dengan rekan kerja mengidentifikasi materi pembelajaran yang menguatkan kepekaan rasa secara positif, arif, dan bijaksana

Melakukan sesi dialog dengan perwakilan murid untuk menguatkan ide di tahap awal ini

   Murid-murid

   Rekan guru

2 hari

CGP sendiri

A-mbil pelajaran (Discover)

   Menyusun pertanyaan lanjutan untuk

   menemukenali

   kekuatan/potensi/peluang lewat investigasi;

   Menentukan bagaimana cara kita menggali fakta, memperoleh data, diskusi kelompok kecil/besar, survei individu, multi unsur

    Aktivitas apa saja yang menarik minat berliterasi murid selama ini?

    Mana kegiatan sekolah yang telah menguatkan kepekaan rasa murid?

    Mana kebijakan sekolah yang telah mendukung peningkatan minat literasi terutama dalam menulis?

    Survei minat anak dalam kegiatan berliterasi

    Wali kelas memberikan 'pertanyaan' (yg telah diindentifikasi sebelumnya) kepada murid di kelasnya

   Curah pendapat bersama lebih banyak murid untuk mengetahui program literasi-khususnya menulis-yang menarik selama ini

   Curah pendapat bersama lebih banyak murid untuk mengetahui momen-momen yang selama ini dapat menguatkan kepekaan rasa dalam diri murid.

    Buku: milik perpustakaan, milik murid

    Orangtua murid

    Murid-murid

    Waktu

    Program semester

    Dinas pendidikan, lembaga lain, dan komunitas yang sudah menjadi rekanan sekolah dalam mendukung peningkatan minat berliterasi (penerbit buku)

1 minggu

CGP selaku Wali kelas

G-ali mimpi (Dream)

   Menyusun deskripsi kolektif bilamana inisiatif terwujud;

   Mengalokasikan kesempatan untuk berproses bersama, multi unsur (kapan, di mana, siapa saja).

  Seperti apa bentuk kegiatan literasi yang menyenangkan sekaligus menguatkan kepekaan rasa murid?

  Apa dampak positif yang akan didapatkan jika program ini terwujud dan berjalan baik?

  Menyediakan ruang dialog untuk murid untuk membahas mimpi dan dampaknya dalam program ini

  Menyediakan ruang dialog untuk guru, kepala sekolah, orang tua perwakilan kelas membahas jawaban-jawaban murid

Mendapatkan aspirasi (harapan/mimpi) umum dari lebih banyak murid tentang program yang dapat meningkatkan minat berliterasi sekaligus menguatkan kepekaan rasa secara positif, arif, dan bijaksana.

    Buku: milik perpustakaan, milik murid

    Orangtua murid

    Murid-murid

    Waktu

    Program semester

    Dinas pendidikan, lembaga lain, dan komunitas yang sudah menjadi rekanan sekolah dalam mendukung peningkatan minat berliterasi (penerbit buku)

J-abarkan rencana (Design)

   Mengidentifikasi tindakan konkret yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah kecil sederhana yang dapat dilakukan segera,dan langkah berani/terobosan yang akan memudahkan keseluruhan pencapaian;

   Menyusun definisi kesuksesan pencapaian (tujuan, capaian, luaran)

   Kebijakan sekolah seperti apa yang sudah ada (maupun yang belum ada) dapat menguatkan program ini?

   Bagaimana program ini dapat masuk dalam jadwal keseharian di sekolah?

   Sistem seperti apa yang sudah baik dalam mendorong minat murid dalam menulis yang dapat diaplikasikan/diubahsuaikan untuk program ini?

   Bagaimana kita mengetahui minat berliterasi-terutama dalam menulis- murid meningkat?

   Bagaimana kita mengetahui kepekaan rasa murid menguat?

Musyawarah-musyawarah kerja bersama: murid, guru-guru, orangtua perwakilan kelas yang akan menjabarkan ide/cara konkret untuk membahas 'pertanyaan' dan apa pun yang dapat mendukung peningkatan minat berliterasi dan penguatan kepekaan rasa murid, antara lain seperti:

   Pengelolaan alur komunikasi dan penentuan keputusan.

   Pengelolaan hasil karya puisi dan teknis penerbitannya.

   Penentuan kebijakan yang mendukung.

Komitmen dari murid penting dalam pelaksanaan program ini dalam keseharian. Mereka dapat menentukan bagaimana cara terbaik yang menarik dan menyenangkan bagi mereka. Mereka juga dapat difasilitasi untuk mengorganisasi proses penentuannya di antara mereka.

    Buku: milik perpustakaan, milik murid

    Orangtua murid

    Murid-murid

    Waktu

    Program semester

    Dinas pendidikan, lembaga lain, dan komunitas yang sudah menjadi rekanan sekolah dalam mendukung peningkatan minat berliterasi (penerbit buku)

1-2 minggu

   CGP sebagai Wali kelas

   Murid yang mewakili kelasnya

A-tur eksekusi (Deliver)

   Menentukan siapa yang berperan/ dilibatkan dalam pengambilan keputusan;

   Mendesain jalur komunikasi dan pengelolaan rutinitas (misal: protokol, rutinitas, knowledge management, monev/refleksi)

    Siapa (murid dan guru) yang bertanggung jawab memonitor agar kegiatan dapat berjalan dengan menyenangkan dan berkelanjutan?

    Siapa yang dapat diajak mencari cara untuk memodifikasi kegiatan yang sudah berlangsung?

  Membentuk kelompok kerja (Pokja) yang akan mengelola dukungan untuk peningkatan minat berliterasi -terutama dalam menulis- dan kepekaan rasa murid.

Menyediakan 'kursi' untuk murid duduk di dalam Pokja yang meningkatkan minat berliterasi murid di sekolah sehingga memungkinkan murid untuk berkontribusi aktif dalam proses pengambilan keputusan

    Buku: milik perpustakaan, milik murid

    Orangtua murid

    Murid-murid

    Waktu

    Program semester

    Dinas pendidikan, lembaga lain, dan komunitas yang sudah menjadi rekanan sekolah dalam mendukung peningkatan minat berliterasi (penerbit buku)

1-2 minggu

 

2.    Pernyataan tentang kapasitas yang dimiliki kelas/sekolah

·         Modal manusia: CGP memiliki sertifikat kompetensi menulis buku dan sertifikat kompetensi editor diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Profesi Republik Indonesia; Guru di setiap jenjang pernah mengikuti workshop literasi yang diselenggarakan dalam Program Organisasi Penggerak

·         Modal sosial. Warga sekolah memiliki empati yang tinggi.

·         Modal Fisik: Tersedianya buku dan sarana-prasarana yang lengkap

·         Modal lingkungan/alam: Terletak pada lingkungan yang kondusif jauh dari gangguan murid (jauh dari warnet, rental playstation, dll)

·         Modal finansial: Pendanaan dari BOS, ada juga CSR dari perusahaan penerbitan buku untuk program ini.

·         Modal Politik: Menjalin hubungan yang baik dengan Duta Baca Kab. Magelang

·         Modal agama dan budaya: Sudah terdapat budaya literasi di sekolah

3.    Dokumentasi

·         Proses anak ketika menulis (pre-writing)


·         Hasil menulis murid (drafting)


·         Mengedit dan melayout karya tulis murid (editing)


·         Sampul Buku Antologi Murid Kelas 3B (Publishing)


·         Penerbitan karya dalam bentuk elektronik di Google Play Book (publishing)


·         Penyerahan karya cetak kepada tokoh masyarakat (publishing)


4.    Tautan Buku Elektronik

Buku karya murid ini dapat diakses secara gratis dan telah terlindungi hak ciptanya dalam bentuk “Digital Rights Management”

https://books.google.co.id/books?id=Hf1zEAAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_atb#v=onepage&q&f=false

 

 

Comments

  1. Izin bertanya kak, terkait prosedur menerbitkan buku antologi karya siswa🙏🏻

    ReplyDelete

Post a Comment

Baca Juga