Featured Post
- Get link
- Other Apps
Program Murid Menulis Buku (Promulisku) Aksi Nyata Modul 3.3
A.
PERISTIWA (FACT)
1.
Latar
Belakang
Selama
ini murid melaksanakan kegiatan pengayaan sebatas dengan mengerjakan soal tes. Padahal
ada cara lain untuk menguatkan pemahaman materi pelajaran. Salah satunya dengan
menulis puisi. Puisi menjadi cara bagi murid untuk melakukan “demonstrasi
kontekstual”.
Penulisan puisi memberikan dampak yang lebih luas. Puisi yang ditulis
dapat dihimpun dalam bentuk buku antologi. Murid bersama dengan guru dapat
menjalin kerjasama dengan penerbit buku. Harapannya, puisi yang dihimpun dalam
bentuk buku antologi ini dapat terbit.
Buku antologi ini pun dapat didistribusikan kepada murid-murid di kelas
lain. Bahkan menjadi materi pembelajaran. Tidak hanya untuk murid di sekolahnya
saja, namun juga berguna bagi murid-murid di tempat-tempat lain. Artinya, hasil
karya murid ini dapat dinikmati oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja.
Latar belakang program aksi nyata yang berdampak pada murid ini dapat
diuraikan juga dari sudut pandang owners (kepemilikian), voice (suara), dan
choice (pilihan). Dari sudut “owners”, murid berkolaborasi dengan perusahaan penerbitan
buku untuk menerbitkan kumpulan karyanya menjadi buku. Buku ini selanjutnya
menjadi koleksi pojok baca kelas dan perpustakaan sekolah. Murid dan orang tua
dilibatkan dalam distribusi buku secara cetak maupun digital.
Sementara itu, dari sisi “voice”, murid diberikan kesempatan untuk memilih kegiatan yang dapat menguatkan pemahaman terhadap materi ajar yang diberikan guru di kelas kepada siswa. Sedangkan “choice”, terlaksananya kegiatan kokurikuler berbasis proyek berupa kegiatan menulis puisi sesuai dengan tema/materi pelajaran.
2.
Tujuan
Kegiatan
Melalui
program kokurikuler menulis buku, murid dapat menguatkan kepekaan rasa secara
positif, arif, dan bijaksana. Selain itu, program ini juga
merupakan pembiasaan bagi murid untuk terampil menggunakan bahasa tulis secara positif. Keterampilan yang diharapkan
muncul dari pembiasaan ini adalah murid memiliki:
a.
rasa percaya diri dalam mengungkapkan perasaan dan pikirannya secara tertulis.
b.
kemampuan untuk menyusun kata dan memilih diksi
yang tepat dan santun ketika
mengkomunikasikan suatu topik.
c.
sikap reflektif positif yang mampu menggali potensi
baik dalam dirinya untuk berbagi bersama orang lain.
d.
sikap menghormati, menghargai dan mengapresiasi
suatu kebaikan.
3.
Pelaksanaan Program
a. Kegiatan
ini dilaksanakan selama kurang lebih empat
minggu
b. Kegiatan dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu pre-writing, drafting,
editing dan publishing.
c. Tempat
kegiatan di ruang kelas
d. Sasaran
kegiatan terbagi menjadi dua, yaitu
penulis dan pembaca. Yang berperan sebagai penulis adalah murid kelas III. Sementara
pembaca buku adalah murid kelas lain yang masih dalam lingkup satu sekolah/sekolah
lain dan masyarakat umum.
e. Kegiatan ini berhubungan dengan aspek penilaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
4.
Hasil
Aksi Nyata
Hasil aksi nyata yang terwujud
adalah:
a. Terbitnya buku antologi puisi dalam bentuk cetak dan elektronik.
b. Murid semakin percaya diri dalam menulis dan mengekspresikan materi
pembelajaran dalam bentuk puisi.
c. Terjalinnya kerjasama yang sinergis dan kolaboratif antara sekolah
dengan penerbit
d. Bertambahnya bahan bacaan di pojok baca dan perpustakaan sekolah
e. Munculnya apresiasi positif dari masyarakat yang membaca
B.
PERASAAN (FEELINGS)
Perasaan yang muncul selama dan setelah pelaksanaan program yang
berdampak pada murid ini sangatlah mengesankan. Saya mengamati apa yang terjadi
dalam diri murid. Awalnya murid merasa ragu. Apakah mungkin sekelompok murid
kelas 3 SD dapat membuat sebuah buku. Jujur, setiap murid merasa terbebani
dengan target ini. Namun, berkat dukungan dari berbagai pihak, saya melihat
munculnya semangat dalam diri murid. Mereka puas setelah melihat buku karya
mereka terbit dalam bentuk buku.
Orang tua juga merasa sangat bangga. Apalagi buku yang diterbitkan ini
telah diserahkan kepada beberapa tokoh masyarakat. Salah satunya adalah
Komandan Satuan Pengamanan Objek Vital Kepolisian Resor Magelang. Buku ini
mendapat apresiasi positif. Sebab, buku ini menunjukkan kecintaan kepada
institusi penjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Jujur, perasaan saya sebagai guru juga sangat bangga. Saya senang
melihat perjuangan murid-murid ketika menulis. Mereka menunjukkan semangat
pantang menyerah. Mereka mau menerima tantangan. Bersedia melawan kemalasan dan
memilih belajar sungguh-sungguh. Kepuasaan batin tentu saya rasakan setelah
mengetahui keberhasilan yang diraih oleh murid-murid saya dalam menulis dan
menerbitkan buku.
C. PEMBELAJARAN (FINDINGS)
Saya menemukan banyak pembelajaran dari pelaksanaan Program yang
Berdampak pada Murid ini. Diantaranya adalah:
1.
Menulis merupakan sebuah
keterampilan, sehingga dibutuhkan pembiasaan untuk mengasah keterampilan
menulis.
2.
Menulis membutuhkan keberanian
dan kepercayaan diri. Oleh karena itu, murid perlu dukungan penuh dari
orang-orang terdekatnya agar mau menulis.
3.
Pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak agar sebuah
program dapat terlaksana dengan baik. Saya mencoba untuk menjalin kerjasama
baik dengan pihak di dalam atau di luar sekolah, misalnya dengan perusahaan
penerbitan buku.
4.
Respon/pendapat yang kesannya negatif (berupa pesimisme
tidak mungkin seorang anak dapat menulis buku) dapat dieliminasi dengan adanya
program ini.
5.
Muncul banyak ide dalam bentuk tulisan ketika murid diberikan kebebasan dalam memilih topik
dalam menulis.
6.
Menulis puisi sesuai
tema/materi pembelajaran dapat digunakan untuk refleksi murid. Selain itu,
kegiatan ini juga memfasilitasi perbedaan/diferensiasi yang dimiliki setiap
murid.
D. PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)
Kegiatan Aksi Nyata
“Program yang Berdampak Bagi Murid” ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membiasakan murid dalam
mengekspresikan pikiran dan perasaannya dalam bentuk tulisan. Keberhasilan
program ini, ke depannya, diharapkan dapat menambah keyakinan murid dan guru
lainnya. Terutama dalam memilih metode pengayaan pembelajaran yang inovatif.
Pengayaan ini pun dapat disesuaikan dengan karakteristik berbagai muatan
pembelajaran.
Penerapan ke depan juga perlu
memperhatikan kemampuan murid dalam menulis. Guru perlu menghargai kemampuan
menulis setiap anak yang sangat bervariasi. Guru di awal tidak perlu memaksakan
semua murid memiliki keterampilan yang sama dalam menulis. Di awal, guru hanya
perlu menggugah semangat keberanian anak dalam menulis. Sembari perlahan di
kesempatan selanjutnya memperbaiki kemampuan menulis anak. Mulai dari pemilihan
kata (diksi) sampai dengan pencarian inspirasi menulis secara efektif dan
efisien.
Program ini menjadi langkah nyata yang positif. Terutama dalam membangun kepercayaan dan keberanian murid dalam menulis. Ke depannya, murid akan terbiasa dalam mengekspresikan apa yang telah dipelajarinya. Hingga akhirnya keterampilan berbahasa murid terasah dengan baik.
Ke depannya, praktik terbaik dalam program ini dapat menjadi referensi bagi kelas-kelas yang lainnya. Baik kelas dari satu sekolah maupun luar sekolah ini. Pojok baca yang selama ini bergantung dari penambahan koleksi yang bersumber dari pihak luar dapat “diadakan” sendiri. Semoga praktik baik dalam menulis dan menerbitkan buku ini dapat terimplementasi dengan baik. Pada akhirnya, melalui program kokurikuler menulis buku, murid dapat menguatkan kepekaan rasa secara positif, arif, dan bijaksana.
E. LAMPIRAN
1. Tahapan BAGJA
DASAR FILOSOFI KHD |
Maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk
perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan
(rakyat). |
|||||
POIN/KOMPONEN PROFIL PELAJAR PANCASILA YANG
DIKEMBANGKAN |
• Mampu bergotong
royong. • Beriman, bertakwa, dan
berakhlak mulia. • Menumbuhkembangkan
kepemimpinan murid akan mendorong murid mengembangkan berbagai sikap-sikap
positif yang merupakan pengejawantahan dari iman, ketakwaan dan akhlak mulia. • Mandiri. • Menumbuhkembangkan
kepemimpinan murid mendorong murid untuk mengambil kontrol dan bertanggung
jawab pada proses pembelajarannya sendiri. |
|||||
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN PENDUKUNG TUMBUHNYA KEPEMIMPINAN MURID YANG AKAN DIKEMBANGKAN |
Lingkungan
yang mengembangkan keterampilan menulis dan kepekaaan rasa secara positif, arif
dan bijaksana |
|||||
PRAKARSA PERUBAHAN |
Program murid menulis buku yang menguatkan kepekaan rasa secara positif, arif,
dan bijaksana (Program Menulis Buku Antologi Puisi) |
|||||
TAHAPAN |
PERTANYAAN |
TINDAKAN YANG DIPERLUKAN UNTUK MENDAPATKAN JAWABAN |
RENCANA UNTUK MELIBATKAN SUARA/PILIHAN/KEPEMILIKAN MURID |
ASET/KEKUATAN/SUMBERDAYA YANG DAPAT
DIBERDAYAKAN PADA TAHAP INI |
WAKTU YANG DIPERLUKAN |
PENANGGUNG JAWAB TAHAP INI |
B-uat pertanyaan utama (Define) •
Membuat pertanyaan
utama yang akan menentukan arah investigasi kekuatan/potensi/ peluang; • Menggalang atau membangun koalisi tim
perubahan |
• Bagaimana kita dapat meningkatkan
kemampuan literasi murid sembari menguatkan kepekaan rasa secara positif, arif,
dan bijaksana? |
•
Diskusi bersama rekan guru bagaimana program literasi di sekolah selama ini
dapat berhasil •
Dialog dengan rekan kerja mengidentifikasi materi pembelajaran yang
menguatkan kepekaan rasa secara positif, arif, dan bijaksana |
Melakukan
sesi dialog dengan perwakilan murid untuk menguatkan ide di tahap awal ini |
• Murid-murid • Rekan
guru |
2
hari |
CGP
sendiri |
A-mbil pelajaran (Discover) •
Menyusun
pertanyaan lanjutan untuk •
menemukenali •
kekuatan/potensi/peluang
lewat investigasi; •
Menentukan
bagaimana cara kita menggali fakta, memperoleh data, diskusi kelompok
kecil/besar, survei individu, multi unsur |
•
Aktivitas apa saja yang menarik minat berliterasi murid selama ini? •
Mana kegiatan sekolah yang telah menguatkan kepekaan rasa murid? • Mana
kebijakan sekolah yang telah mendukung peningkatan minat literasi terutama dalam menulis? |
•
Survei minat anak dalam kegiatan
berliterasi •
Wali kelas memberikan 'pertanyaan'
(yg telah diindentifikasi sebelumnya) kepada murid di kelasnya |
•
Curah pendapat bersama lebih banyak murid untuk
mengetahui program literasi-khususnya menulis-yang menarik selama
ini •
Curah pendapat bersama lebih banyak murid untuk
mengetahui momen-momen yang selama ini dapat menguatkan kepekaan rasa dalam diri
murid. |
•
Buku: milik perpustakaan, milik murid • Orangtua
murid • Murid-murid • Waktu • Program semester • Dinas
pendidikan, lembaga lain, dan komunitas yang sudah menjadi rekanan sekolah
dalam mendukung peningkatan minat berliterasi (penerbit
buku) |
1
minggu |
CGP selaku Wali kelas |
G-ali mimpi (Dream) •
Menyusun deskripsi
kolektif bilamana inisiatif terwujud; •
Mengalokasikan
kesempatan untuk berproses bersama, multi unsur (kapan, di mana, siapa saja). |
• Seperti apa bentuk
kegiatan literasi yang menyenangkan sekaligus menguatkan kepekaan rasa murid? • Apa dampak positif yang
akan didapatkan jika program ini terwujud dan berjalan baik? |
• Menyediakan ruang
dialog untuk murid untuk membahas mimpi dan dampaknya dalam program ini • Menyediakan
ruang dialog untuk guru, kepala sekolah, orang tua perwakilan kelas membahas
jawaban-jawaban murid |
Mendapatkan
aspirasi (harapan/mimpi) umum dari lebih banyak murid tentang program yang
dapat meningkatkan minat berliterasi sekaligus menguatkan kepekaan rasa secara positif, arif,
dan bijaksana. |
•
Buku: milik perpustakaan, milik murid • Orangtua
murid • Murid-murid • Waktu • Program semester • Dinas
pendidikan, lembaga lain, dan komunitas yang sudah menjadi rekanan sekolah
dalam mendukung peningkatan minat berliterasi (penerbit
buku) |
||
J-abarkan rencana (Design) •
Mengidentifikasi
tindakan konkret yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah kecil
sederhana yang dapat dilakukan segera,dan langkah berani/terobosan yang akan
memudahkan keseluruhan pencapaian; •
Menyusun definisi
kesuksesan pencapaian (tujuan, capaian, luaran) |
•
Kebijakan sekolah seperti apa yang sudah ada (maupun
yang belum ada) dapat menguatkan program ini? •
Bagaimana program ini dapat masuk dalam jadwal
keseharian di sekolah? •
Sistem seperti apa yang sudah baik dalam mendorong minat murid
dalam menulis yang dapat diaplikasikan/diubahsuaikan untuk program ini? •
Bagaimana kita mengetahui minat berliterasi-terutama
dalam menulis- murid meningkat? •
Bagaimana kita mengetahui kepekaan rasa murid menguat? |
Musyawarah-musyawarah
kerja bersama: murid, guru-guru, orangtua perwakilan kelas yang akan
menjabarkan ide/cara konkret untuk membahas 'pertanyaan' dan apa pun yang
dapat mendukung peningkatan minat berliterasi dan penguatan kepekaan rasa murid, antara lain seperti: •
Pengelolaan alur komunikasi dan penentuan keputusan. •
Pengelolaan hasil karya puisi dan
teknis penerbitannya. •
Penentuan kebijakan yang mendukung. |
Komitmen
dari murid penting dalam pelaksanaan program ini dalam keseharian. Mereka
dapat menentukan bagaimana cara terbaik yang menarik dan menyenangkan bagi
mereka. Mereka juga dapat difasilitasi untuk mengorganisasi proses
penentuannya di antara mereka. |
•
Buku: milik perpustakaan, milik murid • Orangtua
murid • Murid-murid • Waktu • Program semester • Dinas
pendidikan, lembaga lain, dan komunitas yang sudah menjadi rekanan sekolah
dalam mendukung peningkatan minat berliterasi (penerbit
buku) |
1-2
minggu |
•
CGP sebagai Wali kelas •
Murid yang mewakili kelasnya |
A-tur eksekusi (Deliver) •
Menentukan siapa yang
berperan/ dilibatkan dalam pengambilan keputusan; •
Mendesain jalur
komunikasi dan pengelolaan rutinitas (misal: protokol, rutinitas, knowledge
management, monev/refleksi) |
•
Siapa (murid dan guru) yang bertanggung jawab
memonitor agar kegiatan dapat berjalan dengan menyenangkan dan berkelanjutan? •
Siapa yang dapat diajak mencari cara untuk memodifikasi kegiatan
yang sudah berlangsung? |
• Membentuk kelompok
kerja (Pokja) yang akan mengelola dukungan untuk peningkatan minat berliterasi -terutama
dalam menulis- dan kepekaan rasa murid. |
Menyediakan
'kursi' untuk murid duduk di dalam Pokja yang meningkatkan minat berliterasi murid di sekolah
sehingga memungkinkan murid untuk berkontribusi aktif dalam proses
pengambilan keputusan |
•
Buku: milik perpustakaan, milik murid • Orangtua
murid • Murid-murid • Waktu • Program semester • Dinas
pendidikan, lembaga lain, dan komunitas yang sudah menjadi rekanan sekolah
dalam mendukung peningkatan minat berliterasi (penerbit
buku) |
1-2
minggu |
2.
Pernyataan tentang kapasitas
yang dimiliki kelas/sekolah
·
Modal manusia: CGP memiliki
sertifikat kompetensi menulis buku dan sertifikat kompetensi editor diterbitkan
oleh Badan Standar Nasional Profesi Republik Indonesia; Guru di setiap jenjang
pernah mengikuti workshop literasi yang diselenggarakan dalam Program
Organisasi Penggerak
·
Modal sosial. Warga sekolah
memiliki empati yang tinggi.
·
Modal Fisik: Tersedianya buku dan
sarana-prasarana yang lengkap
·
Modal lingkungan/alam: Terletak
pada lingkungan yang kondusif jauh dari gangguan murid (jauh dari warnet,
rental playstation, dll)
·
Modal finansial: Pendanaan dari
BOS, ada juga CSR dari perusahaan penerbitan buku untuk program ini.
·
Modal Politik: Menjalin hubungan
yang baik dengan Duta Baca Kab. Magelang
· Modal agama dan budaya: Sudah terdapat budaya literasi di sekolah
3. Dokumentasi
· Proses anak ketika menulis (pre-writing)
· Hasil menulis murid (drafting)
·
Mengedit dan melayout karya tulis
murid (editing)
·
Sampul Buku Antologi Murid Kelas
3B (Publishing)
· Penerbitan karya dalam bentuk elektronik di Google Play Book (publishing)
· Penyerahan karya cetak kepada tokoh masyarakat (publishing)
4. Tautan Buku Elektronik
Buku karya murid
ini dapat diakses secara gratis dan telah terlindungi hak ciptanya dalam bentuk
“Digital Rights Management”
- Get link
- Other Apps
Comments
Izin bertanya kak, terkait prosedur menerbitkan buku antologi karya siswa🙏🏻
ReplyDelete