Featured Post
- Get link
- Other Apps
Makna Lagu Redemption Song
Redemtion Song adalah lagu yang diciptakan dan dipopulerkan oleh Bob Marley. Bob Marley menciptakan lagu ini karena terinspirasi pidato Marcus Garvey. Terdapat kesamaan lirik dengan isi pidato Marcus Grey. Terutama dalam bagian ini:
Emancipate yourselves from mental slavery
None but ourselves can free our minds
Lagu yang ditulis Bob Maerley pada tahun 1979 ini memiliki "daya magis" seperti lagu-lagunya yang lain. Liriknya yang menawarkan pada kebebasan, perbudakan dan syarat akan rasa spiritual membius jutaan orang di dunia. Sampai-sampai, sebagian orang menganggap Bob Marley sepadan dengan pemimpin agama di dunia.
Lirik "Emancipate yourselves from mental slavery, None but ourselves can free our minds" bila diterjemahkan secara bebas berarti "Bebaskan dirimu dari perbudakan mental, Tidak ada kecuali diri kita sendiri yang dapat membebaskan pikiran kita."
Bob Marley melalui baris lirik ini mengajak setiap orang untuk membebaskan diri dari perbudakan mental. Lirik ini sebenarnya diperuntukkan bagi bangsa Afrika yang waktu itu baru saja terbebas dari perbudakan. Namun, kebebasan belum sepenuhnya hinggap dalam diri bangsa Afrika. Karena mental bangsa Afrika masih terkungkung dalam "perbudakan."
Sikap mental budak masih dimiliki oleh orang-orang. Mental budak/perbudakan mental yang dimaksud dicirikan dengan sikap-sikap terperintah dan/atau kehilangan inisiatif. Sikap kehilangan inisiatif maksudnya sikap yang menjadikan diri sendiri ini sebagai obyek, bukan subyek.
Manusia bila memposisikan dirinya bukan sebagai subyek, ia akan sangat mengandalkan pihak-pihak lain untuk menggerakkan dirinya. Ia sulit mengambil sikap/tindakan bila tidak diperintah oleh orang lain. Bahkan sikap ini hinggap secara tidak sadar pada orang-orang yang mengaku "merdeka."
Orang "merdeka" biasanya sudah merasa bebas. Karena ia leluasa mengambil tindakan apapun. Hanya saja, ia akan memposisikan diri sebagai "korban" bila terbentur masalah. Pemosisian diri sebagai korban ini sama artinya tidak mau bertanggung jawab terhadap sikap/tindakan yang diambil. Padahal manusia merdeka yang terbebas dari perbudakan mental bebas mengambil tindakan namun juga siap menerima resiko dari tindakan tersebut.
Perbudakan mental dalam diri hanya dapat dihilangkan oleh diri sendiri. "None but ourselves can free our minds," Tidak ada kecuali diri kita sendiri yang dapat membebaskan pikiran kita. Sikap mental merupakan bagian yang ada dalam diri manusia. Mental sulit sekali diubah oleh pihak-pihak luar.
Kalaupun dapat berubah karena adanya pengaruh dari luar pasti sifatnya sementara. Pengaruh dari luar, biasa disebut dengan pengaruh ekstrinsik. Pengaruh ekstrinsik tidak akan lebih besar bila dibandingkan dengan pengaruh dari dalam. Pengaruh dari dalam dalam bahasa psikologi dinamai dengan istilah instrinsik.
Pengaruh intriksik sifatnya lebih permanen. Selain itu perubahan karena pengaruh instrinsik lebih baik daripada ekstrinsik. Ibaratnya seperti pecahnya telur. Telur yang pecah dari dalam-karena menetas-lebih baik daripada telur yang dipecah dari luar.
Akhirnya, saya bersepakat dengan pendapat Bob Marley dan Marcus Grey. Bahwa kebebasan diri dari mental-mental perbudakan sangat ditentukan oleh diri sendiri. Sehingga kebebasan diri tidak hanya kebebasan dari kungkungan fisik namun juga kebebasan dari hal-hal yang sifatnya mental.
- Get link
- Other Apps
Comments
Waah saya taunya lagu Bob Marley tuh cuma yang No Women No Cry doang 🥲
ReplyDeleteMenarik juga interpretasi lagu Redemption Song Bob Marley ini. Bicara tentang perbudakan mental, serta posisi diri.
ReplyDeleteCukup untuk kontemplasi diri bacanya.
Sama kayak Kak Asti, aku juga taunya Bob Marley itu lagu regae dan lagu yang jadi top of mind adalah No Woman No Cry. Hahahaha
ReplyDeleteWah aku kok jadi auto kepikiran sama merdeka belajar jargonnya kemdikbud periode skerg hehhe.
ReplyDeleteMental mandiri. Dan memahami perasaannya, kemauannya ini harus ditanamkan sejak dini.
Dalam teori pengasuhan prinsip ini masuk dalam kategori authentic. Artinya jujur pada diri sendiri.
Tahu mau dan apa yang diinginkan. Nah peran ortu cukup besar di anak usia dini.
Aku pernah nulis ini di blog semoga berkenan mampir
Dalem banget ya makna lagunya. Memposisikan diri menjadi objek dan bukan subjek. Merdeka, dan mandiri secara mental itu memang penting, ya. Jangankan perbudakan, dalam hierarki pekerjaan sekarang pun ada orang yang dipaksa menjadi objek.
ReplyDeleteWuih. ..Mental Slavery itu benar-benar racun banget buat pribadi kita klo tidak segera di benahin. Banyak hubungan yang membuat kita menjadi seperti "budak", itu menjadi racun buat kesehatan mental kita. Kalau aku, yang sampai saat ini juga masih ada di dalam suatu hubungan yg toxic (hubungan kerja ya. .. ) , menyeimbanginya dengan berkarya dan menyalurkan hobby. Ya. ... Supaya gak "Gila" ����
ReplyDeletekalau aku suka lagunya Bob Marley yang stand up, get up, menurutku lagu ini juga ada semacam tujuan ngangkat mental orang yang denger yaa, biar terus kuat, kayanya tema-tema lagu Bob Marley relate sama tema2 mental health yaaa
ReplyDeleteSaya suka dengan makna lagunya. Ulasannya juga keren banget.
ReplyDelete