Skip to main content

Featured Post

Profil Rahma Huda Putranto

Rahma Huda Putranto, S.Pd., M.Pd.  adalah Duta Baca Kabupaten Magelang yang   lahir di Magelang, pada tahun 1992, lulus dengan predikat cumlaude dari Jurusan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang tahun 2014. Pernah menempuh Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Selain itu, gelar magister bidang pendidikannya juga diperoleh melalui Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Penulis pernah bekerja sebagai guru di SD Muhammadiyah Borobudur. Kemudian mendapat penempatan di SDN Giripurno 2 Kecamatan Borobudur sebagai Pegawai Negeri Sipil. Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2018 mendapat tugas baru di SD Negeri Borobudur 1. Alamat tempat tinggal penulis berada di dusun Jayan RT 02 RW 01, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, penulis dapat dihubungi melalui email r_huda_p@yahoo.co.id. Penulis pernah mengikuti program Latihan Mengajar di Uni

Efek Positif Game Pada Bidang Ekonomi dan Psikologi

Era baru benar-benar mengakibatkan “shifting” di berbagai aspek kehidupan. “Shifting” diartikan sebagai pergeseran. Pergeseran itu terjadi di bidang pendidikan, ekonomi, sampai gaya hidup. Pergeseran di berbagai bidang tersebut sering mengakibatkan gangguan atau “disruption”. Tentu penyikapan terhadap pergeseran yang mengakibatkan gangguan ini berbeda antara satu orang dengan orang yang lain. Ada yang menganggap “shifting” ini sebagai gangguan. Ada pula yang menyikapi “shifting” ini sebagai sebuah harapan baru. Maka dalam menyikapi pergeseran ini harus dilakukan dengan lapang dada dan berpikir divergen. Artinya ketika menghadapi “shifting” harus dilihat dari sudut pandang yang luas.

Pergeseran nilai terhadap gim (game) juga terjadi. Di awal kemunculannya, gim (game) sering menjadi kambing hitam terhadap perubahan sikap seseorang, terutama kaum pelajar. Banyak anak usia pelajar yang terlalu banyak bermain gim nilai ulangan di sekolah menjadi turun. Bahkan ada juga yang menerangai bahwa gim dapat mengubah tingkah laku seseorang. Karena dulu pernah terjadi penembakan oleh seorang anak di bawah umur. Ketika diinterogerasi anak tersebut menembak karena terinspirasi gim “Grand Thief Auto/ GTA”.

Contoh di atas menjadikan gim tampak semakin negatif. Padahal gim memberikan peluang positif bagi generasi kita. Peluang positif ini terdapat pada aspek ekonomi dan psikologi. Pada aspek ekonomi, gim memberikan peluang pemasukan yang besar. Terutama pada perusahaan pengembang gim dan pemain gim profesional.

Perusahaan pengembang gim saat ini banyak meraup keuntungan yang besar. Keuntungan tersebut diperoleh dari iklan, penjualan item gim, dan voucher gim. Keuntungan yang besar ini didukung dengan minimnya penggunaan bahan baku. Misalnya dalam penjualan voucher gim. Perusahaan pengembang tidak selalu bergantung kepada pihak-pihak luar. Perusahaan tersebut hanya perlu merangkai kode-kode tertentu untuk menciptakan voucher penjualan. Bisa diperkirakan kalau keuntungannya bisa mencapai seratus persen.

Keuntungan gim secara ekonomi juga dirasakan oleh para pemain gim profesional. Pemain gim profesional mungkin serangkaian kata yang belum begitu populer di Indonesia. Namun di luar negeri, pemain gim profesional adalah sebuah profesi baru. Jadi orang-orang di luar negeri memang ada yang pekerjaannya sehari-hari bermain gim sebagai mata pencaharian.

Pendapatan pemain gim profesional tentu tidak lah kecil. Banyak pengembangan gim menyelenggarakan kompetisi gim yang berhadiah besar. Melalui kejuaraan kompetisi gim ini pendapatan pemain gim profesional berhasil diperoleh. Peluang yang lain, pemain gim profesional dapat dikontrak oleh perusahaan pengembang gim sebagai tim uji coba gim. Uji coba ini dilakukan sebelum gim dilempar ke pasaran.

Pemain gim profesional pun dapat memperoleh tambahan pendapatan dari jual beli akun game. Untuk jual beli akun game ini sudah sering terjadi di Indonesia. Banyak jual beli akun game terjadi di forum-forum sosial media. Biasanya semakin tinggi level akun game yang dijual, semakin tinggi harganya.

Sebuah tulisan dalam “Harvard Business Review” mencari tahu pengaruh game terhadap pembentukan dunia kerja di masa yang akan datang. Tulisan ini ditulis oleh Katy Tinan berjudul asli “How gaming is shaping the future work”. Dikatakan bahwa game dapat memberikan manfaat bagi dunia kerja. Manfaat yang pertama pelaku dunia kerja yang memainkan game membuat pelaku merasa lebih mengalami. Seolah-olah apa yang dimainkan dalam game tersebut dirasakan oleh dirinya. Sehingga pemilihan game yang tepat dapat meningkatkan kemampuan elaborasi antar pelaku dunia kerja.

Di sumber yang lain disebutkan bahwa gim dapat membuat pelaku dunia kerja semakin tertantang menghadapi tantangan bisnis. Ketahanan diri menghadapi tantangan ini telah terlatih melalui permainan gim yang mereka mainkan. Sehingga secara psikologi dapat menambah motivasi bagi para pekerja.

Gim juga bermanfaat dalam mengembangkan komunikasi antar pelaku dunia kerja yang jarang bertemu. Kadang ada klien yang tidak bisa ditemui karena alasan jarak dan waktu. Seringkali klien juga merasa jenuh apabila menggunakan perangkat komunikasi konvensional. Sehingga komunikasi melalui media gim online dapat memecah kejenuhan akibat kebiasaan menggunakan perangkat komunikasi konvensional. Dalam hal ini gim dapat meningkatkan hubungan komunikasi antar klien di dunia kerja.

Melihat kondisi di atas, perlu kiranya bagi kita untuk berpikir ulang tentang gim. Apalagi secara ekonomi dan psikologi gim menghadirkan peluang baru. Gim tidak lagi menjadi kambing hitam atas penyimpangan yang terjadi. Stigma negatif gim harus mulai dihilangkan. Hanya saja gim dapat berakibat negatif apabila dimainkan secara berlebihan. Simpulannya, tak usah terlalu anti terhadap gim. Namun juga jangan terlalu berlebihan dalam bermain gim.

Borobudur, 24 April 2018

Comments

Baca Juga