Skip to main content

Featured Post

Profil Rahma Huda Putranto

Rahma Huda Putranto, S.Pd., M.Pd.  adalah Duta Baca Kabupaten Magelang yang   lahir di Magelang, pada tahun 1992, lulus dengan predikat cumlaude dari Jurusan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang tahun 2014. Pernah menempuh Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Selain itu, gelar magister bidang pendidikannya juga diperoleh melalui Program Magister Manajemen Pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta. Penulis pernah bekerja sebagai guru di SD Muhammadiyah Borobudur. Kemudian mendapat penempatan di SDN Giripurno 2 Kecamatan Borobudur sebagai Pegawai Negeri Sipil. Terhitung mulai tanggal 1 Maret 2018 mendapat tugas baru di SD Negeri Borobudur 1. Alamat tempat tinggal penulis berada di dusun Jayan RT 02 RW 01, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, penulis dapat dihubungi melalui email r_huda_p@yahoo.co.id. Penulis pernah mengikuti program Latihan Mengajar di Uni

Pembangunan Mushola SD Muhammadiyah Borobudur

Bagian belakang Mushola SDM Borobudur. Terlihat dua bagian yang tertutup kayu akan dibangun toilet dan tempat wudhu.
Rapat Pimpinan Muhammadiyah Borobudur (4/02/2018) bertempat di Mushola SDM Borobudur. Pemilihan tempat ini memang disengaja dengan beberapa pertimbangan. Salah satunya sebagai bentuk apresiasi kepada Tim Pembangunan SDM Borobudur yang sampai saat ini telah berhasil membangun bangunan 2 lantai. Yang terdiri dari 4 ruang kelas, 1 aula pertemuan dan mushola SDM. Selain itu sebagai bentuk pertanggung jawaban pembangunan, tim pembangunan SDM Borobudur diberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil kerjanya dalam forum Rapat Pimpinan Muhammadiyah Borobudur Tahun 2018. Karena selama ini tim ini benar-benar bekerja dengan ikhlas, tidak menghadirkan sensasi namun tujuan tercapai. Benar-benar Sepi ing pamrih rame ing gawe. Berikut laporan Tim Pembangunan yang diwakili oleh Pak Uk.

Cerita ini berawal pada peristiwa di tahun 2013. Ketika itu PCM, Guru SDM, dan beberapa perwakilan wali murid SDM Borobudur bertemu dengan Bapak Abu Ubaidah. Bapak Abu Ubaidah adalah tetua Muhammadiyah Kota Magelang yang berhasil turut serta mengembangkan SD Mutual Kota Magelang. Paska pertemuan itu dibentuklah sebuah tim kecil yang terdiri dari wali murid SDM Borobudur. PCM Borobudur menantang tim tersebut untuk membangun lokal kelas dan gedung baru dengan modal nol rupiah. Perlu diketahui juga saat itu SDM belum memiliki lahan yang akan digunakan untuk membangun lokal baru tersebut. Selain itu, PCM Borobudur hanya memberikan tenggat waktu empat tahun.

Akhirnya segala macam cara dicoba. Mulai dari pengumpulan infaq dari siswa SDM setiap hari 500 rupiah. Sampai door to door mencari donatur. Bahkan seringkali calon donatur berkata “Muhammadiyah kui sugih, kenapa harus minta saya?”. Padahal kekayaan Muhammadiyah berasal dari jamaah dan oleh Muhammadiyah disalurkan untuk kepentingan umat.

Tantangan pertama terkait pengadaan lahan. Awalnya tim akan membebaskan lahan berupa tanah ladang disebelah timur SDM. Namun karena tawar-menawar harga yang terlalu tinggi maka tanah tersebut tidak jadi dibeli. Namun Allah Maha Pemurah, SDM Muhammadiyah mendapat hibah tanah waqaf di seberang SD. Sembari mengurus proses alih status tanah menjadi tanah wakaf, Tim menurunkan alat berat untuk meratakan tanah sekaligus membuat talud dan pondasi. Pengecoran lantai satu terselesaikan pada tahun 2015. Pada tahun ajaran baru 2016/ 2017 ruang kelas di lantai pertama sudah digunakan untuk menampung jumlah siswa SDM Borobudur yang bertambah. Pengecoran lantai dua dilakukan pada tahun 2016. Alhamdulillah mushola dan ruang kelas yang ada di lantai dua kini sudah bisa digunakan. Pada tahun 2018 ini, Tim Pengembang SDM memiliki target untuk menyelesaikan pembangunan toilet dan dan tempat wudhu di lantai 1 dan 2.
Pak Uk (Baju Hijau Berpeci) ketika akan menyampaikan laporan di Rapat Pimpinan Muhammadiyah Borobudur
Tim Pengembang ini memiliki ikatan yang solid dan aktif melakukan komunikasi dengan berbagai pihak. Hingga kini bangunan ini telah menghabiskan dana sekitar Rp 790 juta. Dan apabila dihitung tanpa material, bangunan ini sampai saat ini sudah menghabiskan dana Rp 515.262.700. Material memang susah untuk dihitung dalam bentuk rupiah. Karena kebanyakan material disumbang oleh lembaga atau individu yang peduli terhadap pengembangan pendidikan Islam.

Tim Pengembang SDM Borobudur juga mengakui bahwa target 4 tahun merupakan target yang berat. Namun tim ini berkeyakinan bahwa target ini hanya bisa tercapai kalau dikerjakan. Sehingga tim ini selalu berusaha untuk tetap memperkerjakan tenaga tukang bangunan sampai target ini tercapai. Hal ini seirama dengan kiat sukses yang disampaikan oleh Mbah Abu Ubaidah, jangan berhenti, teruslah membangun, karena kalau sudah berhenti akan sulit untuk memulainya lagi. Kiat dari Mbah Abu ini diterjemahkan tim dalam bentuk mengutamakan “menggarap” material yang sudah ada. Dengan tetap terus melalukan lelang dan silaturahmi sampai target pembangunan ini tercapai.

Tim Pengembang Mushola SD Muhammadiyah Borobudur bersedia menerima berbagai macam bantuan dari donatur. Bagi yang tertarik untuk berinfaq dalam rangka pembangunan mushola SDM dapat dikomunikasikan ke nomor berikut 08179404051 (Pak Uk), 087834109797 (Mas Afif), atau 08179410744 (Mas Yus). Atau datang langsung ke lokasi pembangunan SDM Borobudur.

Comments

Baca Juga