|
Ilustrasi tanaman bayam mendapat perlakuan suara berbeda. (Pexels) |
Dra. Zuhrotus Salamah, M.Si. menceritakan pengalamannya dalam meneliti pengaruh suara pada pertumbuhan tanaman bayam. Cerita yang disampaikan ketika mengisi materi di program PPG ini selain menghasilkan pengetahuan baru juga menyentuh sisi afektif (nilai dan moral). Bagaimana tidak, hasil penelitian ini dapat memperkokoh iman dan takwa bagi orang-orang yang mendengar dan mau memikirkannya.
Penelitian yang dilakukan dosen Pendidikan Biologi UAD Yogyakarta ini diawali dengan penanaman beberapa tanaman bayam. Semua tanaman ditanam pada usia dan media taman yang sama. Yang dibuat berbeda atau variabel bebasnya adalah pemberian tindakan berupa jenis suara yang berbeda-beda.
Jenis suara yang diberikan berupa murotal, musik klasik, dan musik metal. Murotal atau bacaan Al-Quran yang diperdengarkan bersumber dari Surat Ar-rahman. Musik klasik yang dimaksud saya perkirakan musik klasik sejenis dengan Beethoven. Sedangkan musik metal kata ibu ini adalah musik yang berisi hentakan dan suara vokalisnya terdengar tidak jelas karena saking bisingnya.
Tanaman bayam diperdengarkan bunyi-bunyian tersebut tiap pagi dan sore. Awalnya terlihat biasa saja. Namun seiring berjalannya waktu perbedaan pada tanaman bayam ini muncul.
Tanaman bayam yang diperdengarkan murottal dan musik klasik tumbuh lebih besar daripada tanaman bayam yang diperdengarkan musik metal. Tinggi tanamannya terlihat selisihnya sangat jauh. Padahal waktu penanaman dan usia tanaman-tanaman bayam ini sama.
|
Dra. Zuhrotus Salamah, M.Si. saat mengajar mahasiswa PPG UAD |
Stomata
Ibu Salamah mengaku kalau dirinya adalah orang struktur. Saya memperkirakan pernyataan beliau ini maksudnya adalah dirinya merupakan dosen biologi yang fokus mempelajari tentang struktur tumbuhan. Struktur tumbuhan yang ada di akar sampai pucuk daun.
Latar belakang dan fokus keilmuan pada struktur tumbuhan ini mendorong beliau untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Apa sebenarnya yang menimbulkan perbedaan antar tanaman bayam ini. Sehingga akan diketahui penyebab kenapa pertumbuhan dan perkembangan tanaman bayam ini tidak sama.
Penyebabnya diketahui ketika beliau mengambil penampang daun. Penampang daun dimasukkan preparat. Perbesaran ribuan kali menggunakan mikroskop untuk melihat struktur yang ada dalam tanaman bayam yang diberikan tindakan berbeda ini.
Hasilnya, stomata (biasa juga disebut lubang pernapasan pada daun) pada tanaman yang mendapat perlakuan berupa suara murottal terbuka sangat lebar. Hasil yang sama ditemukan pada stomata tanaman bayam yang diberi perlakuan suara musik klasik. Namun berbeda dengan tanaman bayam yang mendapat perlakuan suara musik metal, stomatanya tertutup rapat.
Terbuka atau tertutupnya stomata mempengaruhi pertumbuhan tanaman bayam. Tanaman bayam yang diperdengarkan suara murottal dan musik klasik tumbuh optimal karena stomatanya terbuka lebar. Sedangkan tanaman bayam yang tidak tumbuh optimal karena stomatanya tertutup adalah tanaman yang diperdengarkan musik metal.
Hikmah yang diperoleh adalah setiap getaran suara mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan makhluk hidup. Wajar saja kalau banyak orang menyarankan ibu hamil untuk mendengarkan murottal atau musik klasik. Begitu juga dengan kita yang sudah dewasa, perlu juga menghindari suara-suara negatif. Suara negatif misalnya pembicaraan keburukan orang lain atau kata-kata kotor dan sumpah serapah yang jauh dari etika kesopanan.
Kampus 5 UAD, 19 Oktober 2018
Comments
Post a Comment